WN Korut di China Dilarang ke Beijing Selama Olimpiade -->

Iklan Atas

WN Korut di China Dilarang ke Beijing Selama Olimpiade

Jumat, 11 Februari 2022

Foto ilustrasi pengecekan di Korut.


Jakarta - Korea Utara melarang warga negaranya yang berada di China untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin di Beijing. Pyongyang khawatir mereka terpapar demam olimpiade dan bisa mengkhianati negaranya sehingga membelot.


Menurut salah satu sumber, Konsulat Jenderal Korea Utara di kota Dandong, China, melarang warganya bepergian ke Beijing sampai olimpiade yang berlangsung 4 hingga 20 Februari selesai.


"Perjalanan ke Beijing dan daerah sekitarnya, yang mana olimpiade sedang berlangsung, sangat dilarang," jelas sumber itu dikutip Radio Free Asia, Kamis (10/2).


Jika ada kebutuhan mendesak untuk bertemu mitra China, lanjutnya, mereka akan diawasi pendamping yang ditunjuk langsung agen keamanan negara, sebagaimana dikutip CNNindonesia.com.


Aturan nyaris serupa itu juga diterapkan saat para pekerja akan keluar dari Dandong.


"Jika mereka harus pergi ke luar Dandong, bahkan jika mereka akan mengirim perbekalan ke tanah air harus melaporkan niat ke konsulat terlebih dahulu," kata sumber itu lagi.


Sumber tersebut melanjutkan, "(Mereka) menunjukkan reservasi tiket kereta api, dan memberi tahu konsulat siapa yang akan mereka kunjungi, waktu, dan tempat pertemuan."


Konsulat di Shenyang juga melakukan hal yang sama dengan pejabat Korut di Dandong. Mereka mewajibkan pekerja dagang di kota itu melaporkan kegiatan mereka setiap hari.


"Mereka harus melaporkan rincian siapa saja yang mereka temui, apa yang mereka lakukan setiap hari hingga akhir Olimpiade Musim Dingin," kata sumber yang berada di Shenyang.


Selain itu, anggota keluarga pejabat atase perdagangan Korea di China juga dipantau secara ketat. Pengawasan itu untuk memastikan pergerakan dan pengkondisian ideologis mereka tidak mengarah ke Beijing.


"Konsulat memperingatkan bahwa jika seorang anggota keluarga pejabat perdagangan tertangkap bepergian ke Beijing untuk menonton Olimpiade Musim Dingin, pejabat perdagangan dan seluruh keluarga mereka akan dihukum sebagai kontra-revolusioner anti-partai," kata sumber itu.


Pyongyang khawatir tontonan Olimpiade bisa menarik perhatian warga Korut di China. Selain itu, pemerintah juga cemas warganya berhubungan dengan musuh negara seperti Korea Selatan.


"Dan ini dapat menyebabkan mereka mengkhianati tanah air mereka selama Olimpiade Musim Dingin," tutur dia lagi.


Selama pandemi Covid-19 banyak pabrik di China yang tutup. Pengiriman barang perdagangan ke Korea Utara juga ditangguhkan sejak Januari 2022, saat Pyongyang memutuskan menutup ketat perbatasan.


Imbasnya, banyak pekerja Korut di China tak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara itu, olimpiade bak angin segar bagi perekonomian mereka yang ambruk.


"Ideologi mereka dapat dengan mudah tergoyah. Motivasi hidup mereka bisa saja dibeli kekuatan musuh seperti Korea Selatan, sehingga pihak berwenang Korut terus memantau pergerakan mereka," ucap dia lagi.



Korea Utara dan China diketahui telah membuat kesepakatan untuk pengadaan barang yang dikirim ke Pyongyang atau menyediakan tenaga kerja ke China untuk bekerja di pabrik.


Menurut laporan perdagangan dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, diperkirakan ada 20 ribu hingga 80 ribu orang Korut yang bekerja di China pada 2021.


Pengiriman tenaga kerja Korut semestinya dihentikan saat PBB membekukan penerbitan visa kerja sebagai sanksi atas nuklir Pyongyang.


Mereka juga seharusnya memulangkan warganya yang bekerja di luar negeri pada akhir 2019. Namun, Korut kadang mengirim pekerja ke China dan Rusia dengan visa pelajar atau pengunjung jangka pandemi demi menghindari sanksi.(*)