Jelang Ramadan Ada Pelatihan Ilmu Falak di Ponpes Kauman -->

Iklan Atas

Jelang Ramadan Ada Pelatihan Ilmu Falak di Ponpes Kauman

Selasa, 29 Maret 2022
Pelatihan ilmu falah (hisab) di Ponpes Kauman Muhammadiyah, Padang Panjang.


Padang Panjang fajarsumbar.com - Untuk  meningkatkan wawasan  mengenai ilmu falak, Pondok Pesantren (Ponpes) Kauman Muhammadiyah Padang Panjang melaksanakan pelatihan dasar ilmu falak atau hisab, Selasa (29/3) di aula Buya Hamka, Kauman Padang Panjang.


Mudir Ponpes, Dr. Derliana, MA yang membuka kegiatan tersebut mengatakan, banyak manfaat yang bisa didapatkan ketika santri menguasai ilmu falak. Yang bertujuan untuk mempelajari lintasan benda-benda langit seperti matahari, bulan dan bumi untuk mengetahui posisi dan kedudukan benda langit yang satu dengan lainnya.


"Banyak manfaatnya untuk santri kita. Tidak hanya sebagai penentu masuknya Ramadan dan Idulfitri juga penentuan waktu shalat bisa dihitung dengan perhitungan ilmu falak atau ilmu hisab ini. Juga mengetahui posisi arah kiblat," terangnya.


Selain itu, di Muhammadiyah dalam penentuan waktu salat, Ramadan, dua hari raya selalu menggunakan sistem hisab dengan metode hisab wujud alhilal. Yakni metode menetapkan awal bulan baru yang menegaskan bahwa bulan Qomariah baru dimulai apabila telah terpenuhi tiga parameter.


Ditambahkannya, ponpes memiliki tanggung jawab memperkenalkan serta mengajarkan tentang ilmu falak dari ilmu dasar dasarnya kepada santri.


Dengan mempelajari ilmu falak, Derliana berharap, ke depannya akan lahir ulama-ulama yang tidak hanya mahir dalam dakwah tapi juga ahli ilmu falak. Sehingga keberadaan ilmu falak ini tidak punah dan bisa berkembang.


“Oleh karena itu dengan  pelatihan ini diharapkan  santri tertarik dan  dapat memahami  serta bermanfaat dan bisa dikembangkan di masyarakat," harapnya.


Sementara itu, Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat, Dr. Firdaus, M.A yang hadir sebagai narasumber menjelaskan, ilmu falak atau hisab tidak sekadar menghitung kapan Ramadan datang dan kapan Idulfitri datang. Tapi juga yang tidak kalah pentingnya adalah mengetahui arah kiblat yang benar.


"Ada fenomena di masyarakat di mana ada ketidakpahaman mengenai arah kiblat. Hal ini terjadi karena beberapa hal, misalnya karena kurangnya pemahaman tentang praktek ilmu falak terutama penentuan arah kiblat. Serta kurangnya pemahaman penggunaan kompas atau alat–alat lain untuk menentukan arah kiblat," katanya.


Firdaus menyebutkan, terkadang penggunaan alat pengukuran seperti kompas tidak diperhatikan akurasinya.


Kegiatan ini,  diikuti lebih 120 santri. Dalam kegiatan ini  santri juga  diminta untuk mencoba mencari hitungan penentuan waktu salat lalu disesuaikan dengan waktu yang telah ada di kalender. (syam)