![]() |
Scan barcode untuk mendaftar |
Payakumbuh, fajarsumbar.com --- Akhir Maret 2022, SMPN 1 Payakumbuh dinyatakan lolos verifikasi untuk lomba Adiwiyata di tingkat provinsi Sumatera Barat tahun 2022. SMPN 1 Payakumbuh dinyatakan lolos penilaian verifikasi oleh tim adiwiyata tingkat kota Payakumbuh, menyisihkan beberapa SMP lainnya. Tentunya, kabar gembira ini ikut dirasakan pengurus komite sekolah tentunya.
Kepala SMPN 1 Payakumbuh, Defi Marlitra saat dijumpai di ruang kerjanya, Selasa(19/04/2022) siang nyatakan rasa syukur dan terima kasih kepada Wali Kota Payakumbuh dan pimpinan OPD terkait atas binaan, serta dukungan keluarga besar bersama pengurus komite.
Sejak SMPN 1 Payakumbuh ditetapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh sebagai peserta lomba adiwiyata di tingkat Kota Payakumbuh, keluarga besar tampak giat mempersiapkan segala sesuatu terkait adiwiyata. Bahan adiwiyata diantar langsung ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada tanggal 29 Maret 2022. Sebelumnya tim adiwiyata lakukan peninjauan ke SMPN 1 Payakumbuh. Dan tanggal 30 Maret 2022 kita dinyatakan lolos dengan skor 93,67. Sebuah nilai yang fantastis.
"Alhamdulillah, sekolah kita tetap tampil prima dan siap jadi juara. Tentunya ini berkat binaan pimpinan, mulai dari Bapak Wali Kota, Kadis Pendidikan, Kadis LH dan tim adiwiyata Kota Payakumbuh serta pimpinan OPD terkait lainnya. Terima kasih juga kepada keluarga besar SMPN 1 Payakumbuh dan komite atas soliditas dan dukungannya. Kita baru saja rapat unsur pimpinan guna persiapan menghadapi verifikasi dan penilaian adiwiyata untuk tingkat provinsi Sumatera Barat yang akan dilaksanakan setelah lebaran, mendatang. Tentunya, kita harus semakin mempersiapkan diri,"sebut Defi Marlitra didampingi para Waka.
"Alhamdulillah, ditengah pandemi covid-19 kita bisa menoreh berbagai prestasi. Baik di tingkat provinsi dan nasional. Namun, untuk mempertahankan prestasi ini sebuah hal sulit, tampa adanya kerja sama. Satu hal yang membanggakan lagi bagi kita, salah seorang siswa kelas IX.1 bernama Fikri lulus di SMA Taruna Nusantara dengan full beasiswa. Tahun dulu anak kita juga ada yang lulus di sekolah kebanggaan mereka,"ulasnya diamini waka siswa Eva Yeni.
Terpisah Kepala Dinas LH, Devitra saat dihubungi membenarkan SMPN 1 Payakumbuh wakili Payakumbuh di lomba adiwiyata tingkat provinsi Sumatera Barat.
"Itu baru nilai dan verifikasi awal dari Dinas LH untuk ke provinsi. Siapkan segala sesuatunya, sigap berkoordinasi. Saran kita, bagaimana semua stakeholder yang terlibat mulai dari Tim Pembina Kota, Kepala sekolah, majelis guru, siswa, komite sekolah bisa bersinergi untuk mensukseskan penilaian sampai tingkat nasional,"terang Devitra.
"Belajarlah dari pengalaman kita sampai prestasi tingkat nasional, yang pernah diraih oleh SDN 11 Payakumbuh, SD Pius, SMPN 9 dan juga sekolah-sekolah lainnya, tahun sebelumnya seperti SMAN 2 Payakumbuh. Kita (pemko Payakumbuh) siap melakukan pembinaan dan pendapingan, membantu sarana seperti komposter, bibit tanaman, biopori, dan lainnya,"Devitra berpesan.
Senada, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, H. Dasril ikut mengapresiasi dan berpesan agar keluarga besar SMPN 1 Payakumbuh tingkatkan kebersamaan.
"Kita mengapresiasi kinerja dan prestasi yang diraih SMPN 1 Payakumbuh. Tentunya ini berkat kesungguhan Kepala sekolah bersama majelis guru yang didukung penuh komite sekolah sebagai perwakilan walimurid. Kedepan kriteria penilaian untuk maju ke tingkat Nasional lebih berat, maka diperlukan pembenahan dan melengkapi unsur-unsur yang kurang melalui kebersamaan semua warga sekolah. Terutama kesadaran bersama, bagaimana memelihara dan merawat Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban lingkungan dan sarana yang ada. Serta bekerja sama dengan semua stake holder di bawah binaan Dinas Pendidikan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh. Sehingga dampak program Adiwiyata dapat dirasakan sebagai peningkatan kualitas lingkungan belajar dan mengajar warga sekolah,"pesan Dasril.
Disamping SMPN 1 Payakumbuh sibuk menyiapkan penilaian adiwiyata tingkat provinsi Sumatera Barat, SMPN 1 Payakumbuh juga telah sukses memberikan pembinaan keagamaan terhadap keluarga besar melalui pesantren Ramadhan yang dilaksanakan selama satu minggu, yang dimulai tanggal 4 sampai 9 April 2022 di kampus sekolah SMP tertua di Payakumbuh ini.
Selain itu, pada Kamis (14/04/2022) keluarga besar SMPN Payakumbuh melaksanakan kegiatan buka bersama yang dihadiri langsung Kepala Dinas Pendidikan dan pengurus komite. Buka bersama diadakan di aula lantai II. Berbagi reski Ramadhan, pada Jumat (15/04/2022) sore, pengurus OSIS SMPN 1 Payakumbuh juga menggelar kegiatan berbagi takjil di depan gerbang sekolah. Takjil diperuntukkan bagi warga dan pemakai jalan raya yang lewat di depan sekolah.
Menurut Kepala SMPN 1 Payakumbuh, Defi Marlitra kegiatan ini adalah bentuk kebersamaan di SMPN 1 Payakumbuh.
Bukan hanya itu, ulas Defi. Disamping kesibukan mempersiapkan tahapan kelulusan bagi siswa kelas IX, kedepan SMPN 1 Payakumbuh bakal disibukkan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2022/2023.
"PPDB Satu Pintu. Itulah Kebijakan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh untuk PPDB tahun pelajaran 2022/2023, baik untuk tingkat SDN dan SMPN. Calon siswa mendaftar melalui link PPDB yang disiapkan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh. Yakni https://dinaspendidikan.payakumbuhkota.go.id/pendaftaran/,"ungkap Defi Marlitra.
Terkait PPDB, sebut Defi Marlitra lagi. Atas izin Kepala Dinas Pendidikan, Kita bersama Operator mencoba mengintegrasikan link PPDB ke barcode SMPN 1 Payakumbuh. PPDB jajaran diknas Kota Payakumbuh masih melalui zonasi, prestasi, afirmasi dan mutasi dinas orang tua. Dan, kita komit dengan juknis yang sudah ada,"papar Defi didampingi Waka Siswa Eva Yeni.
Diperkuat Eva Yeni, PPDB kemendikbud sudah sangat sempurna. Karena mendahulukan kearifan lokal dan hak warga untuk mendapatkan pendidikan terbaik. Termasuk bersekolah terbaik yang ada di daerah domisili.
"Ini sebuah jawaban pemerintah untuk warga, yakni kebijakan zonasi. Ada sebuah kebijakan pemerataan siswa. Sekolah terbaik bukan lagi untuk siswa berprestasi saja. Tapi ada hak warga setempat. Di sini ada tanggung jawab besar warga setempat untuk ikut memajukan dan menjaga sekolahnya. Ada sebuah rasa memiliki. Sehingga lahir jembatan hati antara sekolah dan warga lokal. Pastinya, pemerintah sudah memikirkan sisi positif dan negatif akan kebijakan ini,"pungkas Eva Yeni yang kini dipercaya pemerintah sebagai salah satu Guru Penggerak untuk Payakumbuh.(Ul)