Melalui DAK 2022, Kep.Mentawai Gelontorkan Rp2,6 Miliar untuk Bangun Pariwisata -->

Iklan Atas

Melalui DAK 2022, Kep.Mentawai Gelontorkan Rp2,6 Miliar untuk Bangun Pariwisata

Minggu, 03 April 2022
.


Mentawai, fajarsumbar.com - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) akan mengembangkan objek wisata di Mappadegat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022.


Pemda Kepulauan Mentawai memperoleh DAK tahun 2022 ini lebih Rp4 miliar. Dana tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan fisik objek wisata lebih kurang sebesar Rp2,6 miliar dan sisanya untuk pengembangan dan peningkatan SDM yang ada hubungannya dengan kepariwisataan.


Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Joni Anwar menjelaskan, tahun 2022 ini bangunan yang ada akan direhab dan ada perbaikan juga pengembangan. Ada juga penambahan. Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dibina dalam rangka pengembangan wisata di lokasi tersebut.


“Kawasan objek wisata tersebut hingga saat ini belum menghasilkan untuk daerah setelah dibangun pada tahun 2019 lalu, karena Covid-19 melanda, sehingga kunjungan wisata terkendala ke Kepulauan Mentawai”, ungkapnya.


Juga dituturkan Joni Anwar, objek wisata Mappadegat akan menerapkan konsep berbayar diyakini dapat dilaksanakan, guna sebagai salah satu sumber PAD bagi daerah, dan juga masyarakat melalui usaha dagangannya. “Tentu hal ini dapat dirasakan masyarakat sekitar tahun 2023 nanti”, katanya.


“Karena itu peran Pokdarwis juga dituntut untuk memberikan gagasan dan ide dalam pengembangan sehingga objek wisata pantai di Mappadegat ramai dikunjungi wisatawan yang pasarnya untuk semua kalangan,”jelasnya.


Karena Covid-19, pada 2020 dan 2021, bangunan wisata di Mappadegat dimanfaatkan sementara untuk tempat isolasi bagi pasien Covid-19, dan pada tahun ini diharapkan kondisi wabah Covid-19 mulai kondusif, dan objek wisata jadi ramai.


Joni juga menambahkan, di lokasi objek wisata Mappadegat sudah ada aula untuk tempat kegiatan, galeri, pos pantai, sejumlah gazebo, kolam dan beberapa permainan, namun kondisinya ada yang mulai rusak karena tergerus alam.


“Justeru itu tahun 2022 ini lokasi tersebut dibenahi, dan Mappadegat bisa go publik dan menggaet wisatawan lebih banyak, sehingga aktivitas pedagang kembali hadir dan penghasilan daerah bertambah”, terangnya.


Diterangkan juga, pengembangan objek wisata Mappadegat akan menyatu hingga kawasan Jati, dan juga pada beberapa titik sudah dilakukan pembebasan lahan. Joni menambahkan, pedagang atau pelaku usaha yang sudah mulai mengisi lokasi akan didukung, tentu saja harus mengikuti rencana pengembangan objek wisata di lokasi yang sudah direncanakan.


“Saat ini pelaku usaha sudah mulai beraktivitas disana, tapi harus mengikuti aturan dan konsep pengembangan wisata dari pemerintah, sehingga kawasan tersebut jadi tertata indah dan masyarakat dan wisatawan nyaman berkunjung”, katanya lagi. (Chan)