Pansus DPRD Agam Belajar Mencari Hari Jadi Kabupaten ke Padang Panjang -->

Iklan Atas

Pansus DPRD Agam Belajar Mencari Hari Jadi Kabupaten ke Padang Panjang

Kamis, 07 April 2022

 

Wawako Padang Panjang, Asrul ketika menerima Pansus DPRD Agam yang tengah mencari  Hari Jadi Kabupatan (HJK).

Padang Panjang, fajarsumbar.com - Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kabupaten Agam tentang Hari Jadi Kabupaten (HJK)  belajar ke  Padang Panjang dalam hal  penetapan HJK. Pertemuan berlangsung di balaikota, Kamis (7/4). 


Wawako Asrul, kepada rombongan menjelaskan  bagaimana  Padang Panjang bisa menetapkan HJK pada tanggal 1 Desember dan pertama kali diperingati tahun 2004. Sebelumnya, HJK  diperingati 23 Maret setiap tahunnya.


“Perubahan ini disebabkan masih banyak warga yang belum dapat menerima atau mengakui HJK pada tanggal tersebut. Maka pada tahun 2002 ditinjau dan dikaji kembali HJK Padang Panjang  berdasarkan sejarah atau histori dan perkembangan yang telah ada beberapa ratus tahun lalu,” jelas Asrul.


Pada tahun 2002 dibentuk Badan Kajian Sejarah dan Perjuangan Bangsa (BKSPB) bekerja sama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) yang diketuai Prof. Dr. Mestika Zed, M.A dan juga mengundang pemakalah dari Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang. Kemudian setelah melewati beberapa proses, ditetapkanlah Hari Jadi Kota Padang Panjang pada tanggal 1 Desember 1790. 


 Asrul juga menyebutkan, harus dibuat tim khusus untuk mengkaji penetapan HJK ini, dengan melibatkan masyarakat dan pemuka adat, agar tidak terjadi kesalahan dalam menetapkannya.


Ketua Pansus HJK Agam, Zulhendrif Bandaro Labiah yang memimpin rombongan mengatakan, maksud dan tujuannya datang ke Padang Panjang untuk mencari dan menggali informasi tentang menentukan HJK ini.


“Kebetulan kami di Kabupaten Agam sudah ada Ranperda tentang Hari Jadi Agam. Apakah Agam ini daerah administratif, luhak atau kesatuan hukum adat. Sehingga kami bisa menentukan dengan mencontoh kepada Padang Panjang yang sudah berusia 231 tahun,” ujarnya.


Untuk Hari Jadi Agam, tambahnya, belum pernah digelar, namun untuk perpindahannya sudah. Yang mana mulanya di Bukittinggi sekarang sudah di Lubuk Basung. Untuk agar adanya marwah pada daerah tersebut, maka setiap daerah ada hari kelahirannya.


Turut hadir dalam pertemuan itu  Asisten I Bidang Pemerintahan dan Pembangunan, Syahdanur, S.H, M.Si, Kepala Bagian Pemerintahan Setdako, Drs. Reflis, MTP. (syam)