Balas Dendam, Iran Sita 2 Kapal Tanker Minyak Yunani -->

Iklan Atas

Balas Dendam, Iran Sita 2 Kapal Tanker Minyak Yunani

Sabtu, 28 Mei 2022


Iran mengklaim telah menyita 2 kapal tanker minyak Yunani di Teluk Persia. 


TEHERAN  - Iran mengklaim telah menyita dua kapal tanker minyak Yunani di Teluk Persia yang diduga melakukan pelanggaran. Penyitaan ini dilakukan dalam rangka balas dendam terhadap Yunani. 


Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran pada Jumat (27/5/2022) mengatakan, kapal tanker minyak Yunani Prudent Warrior dan Delta Poseidon telah dipindahkan ke perairan Iran, beberapa mil di lepas pantai Teluk Persia.


Penyitaan terjadi tak lama setelah sebuah kantor berita yang dekat dengan badan keamanan utama Iran pada Jumat mengatakan "tindakan hukuman" akan diambil terhadap Yunani karena menyita sebuah kapal tanker minyak Iran, sebagaimana dikutip iNews.id.


Nour News, yang berafiliasi dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengatakan, kapal tanker itu telah disita oleh pemerintah Yunani. Kargo minyaknya dipindahkan ke Amerika. 


Kapal tanker itu dilaporkan disita hampir tujuh minggu lalu di Yunani atas perintah Departemen Kehakiman AS. Mereka mengira kapal itu, yang dioperasikan oleh Rusia, dikenai sanksi atas aset-aset Rusia.


Kemudian, dilaporkan bahwa kapal itu ditahan karena cacat teknis. Tetapi pihak berwenang di Yunani mengklaim kapal itu menyelundupkan minyak mentah Iran yang melanggar sanksi internasional.


Ketegangan antara Teheran dan Athena telah meningkat. Kementerian Luar Negeri Iran menuntut pembebasan kapal dan minyak dan menuduh pemerintah Yunani tunduk pada tekanan AS.


Sebelumnya pada hari Jumat, kementerian memanggil kuasa usaha Swiss, yang mewakili kepentingan AS di Teheran. Pemanggilan dilakukan untuk memprotes penyitaan kapal tanker minyak di perairan teritorial Yunani.


Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan pihaknya menyampaikan protesnya atas “pelanggaran berkelanjutan terhadap hukum internasional dan konvensi maritim mengenai navigasi dan perdagangan bebas oleh pemerintah AS.”


Pada hari Rabu, kementerian memanggil kuasa usaha Yunani di Teheran untuk memprotes apa yang disebutnya sebagai penyerahan yang “tidak dapat diterima” terhadap tekanan AS yang “ilegal”.


Pada hari yang sama, Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran juga mengeluarkan pernyataan. Mereka menggambarkan langkah itu sebagai tindakan pembajakan dan pelanggaran standar internasional.


Dikatakan kapal tanker itu ditahan oleh pemerintah Yunani di pantai negara itu, dan kargo di atas kapal itu "disita melalui perintah pengadilan" dan "berkoordinasi" dengan pemerintah AS.


Iran sering menuduh pemerintah AS menyita kapal tanker minyaknya di perairan internasional. Angkatan laut kedua negara juga memiliki konfrontasi dekat di Teluk Persia yang dekat dengan perairan teritorial Iran. (*)