Pengamanan Unjuk Rasa terkait Anjloknya Harga Sawit -->

Iklan Atas

Pengamanan Unjuk Rasa terkait Anjloknya Harga Sawit

Jumat, 20 Mei 2022

 



Pasbar, fajarsumbar.com __ ada dua aksi unjuk rasa dalam beberapa hari terakhir terkait anjloknya harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit sejak beberapa Minggu terakhir. Aksi ini di depan kantor Bupati dan Gedung DPRD Pasaman Barat, Jumat (20/5/2022) pukul 09.30 - 15.45 WIB.

Dikatakan Kapolres setempat,  AKBP M. Aries Purwanto, S. I. K., M. M, melalui Kabag Ops Kompol Iman Khalid Hari Mardono, S. H, Kasat Lantas AKP Yuliadi, S. H., M. H, Kasat Samapta AKP Handi Satria, S. H, Kasat Intelkam AKP. Zukri Ilham,SH di Simpang Empat, pada penanganan aksi unjuk rasa pada hari ini, pihaknya mengerahkan sebanyak 98 orang personel gabungan.

"Sesuai pemberitahuan yang diajukan pihak pengunjuk rasa, pihak kepolisian melakukan pengamanan di dua titik lokasi masing-masing ruas jalan depan Kantor Bupati Pasaman Barat dan ruas jalan depan gedung DPRD setempat,"ungkapnya.

Ia mengatakan, tindakan yang dilakukan adalah melakukan proteksi menyeluruh terhadap kemungkinan adanya tindakan anarkis dan provokasi dari pihak luar.

"Dalam penanganan dilapangan kami menyertakan sejumlah kelengkapan peralatan pendukung pengendalian massa berupa Tameng, Rompi Dalmas, Tongkat T dan senjata Flash Ball,"jelasnya.

Menuntut Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Bupati Pasaman Barat dan DPRD mengambil sikap tegas mengenai turunnya harga sawit terhadap Perusahaan Kelapa Sawit yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Menuntut Pemda agar supaya turunkan harga Pupuk yang sedang melonjak.

Mahasiswa juga mendesak Bupati untuk mencopot Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian karena tidak mampu mengatasi permasalahan harga sawit yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. 

Terakhir mahasiswa mendorong  Pemda Pasaman Barat dan DPRD untuk segera menyelenggarakan Pemilihan Wali Nagari karena sampai saat ini Wali Nagari dipimpin Pj. Wali Nagari.

Mahasiswa memberikan waktu tujuh hari kepada Pemkab Pasaman Barat untuk menyelesaikan tuntutan yang mereka sampaikan.

Terkait persoalan harga sawit, bupati menyampaikan "Kami sudah bertindak dengan menyurati perusahaan. Jika memang ada permainan dan tidak sesuai aturan maka perusahaan akan kami tegur dan berikan sanksi sesuai aturan," tegasnya.

Kemudian masalah pupuk yang mahal dan langka pihaknya akan segera turun ke kios-kios pupuk dan apa masalahnya.

Terkait persoalan pemilihan wali nagari, Pemkab Pasaman Barat telah membuat anggaran untuk pemilihan tahun ini. Kemudian mengenai pendefenitifan nagari baru masih menunggu tanda tangan Menteri Dalam Negeri.

"Persoalan mencopot kepala dinas akan kita evaluasi. Jika memang lalai dan tidak peduli kepada tugas dan fungsinya maka akan kita berhentikan," sebutnya.

Pihaknya meminta waktu 15 hari untuk menjawab dan memastikan semua tuntutan mahasiswa yang ada. Namun jawaban tuntutan tersebut tidak dibuatkan janji hitam atas putihnya surat pernyataan.

Usai melakukan aksi di depan kantor bupati mahasiswa menuju DPRD Pasbar di Padang Tujuah.

Aksi Mahasiswa ini direspon baik oleh pimpinan DPRD, H. Eriato, Daliyis ,Endra Yama Putra didampingi sejumlah anggota DPRD Pasbar Baharuddin, Adriwilza, Rosdi, Syafridal, Meilizar, Ali Nasir, Muzar, Erefriwan.

Ketua DPRD langsung menjawab tuntutan aksi mahasiswa itu dengan jawaban tersurat sesuai kewenangannya sebagai pimpinan Legislatif diantaranya akan mengawasi harga TBS dan kenaikan harga pupuk akan memanggil pihak Koperindag di Pasaman Barat dalam minggu depan.

Sementara, Sejumlah apresiasi diungkapkan oleh kelompok masyarakat dan peserta Aksi Keprihatinan Petani Sawit yang digelar serentak di Indonesia pada selasa(17/5) lalu. JDPengamanan Unjuk Rasa terkait Anjloknya Harga Sawit.JD