Bupati Suhatri Bur, Generasi Muda Harus Peduli Sejarah dan Budaya -->

Iklan Atas

Bupati Suhatri Bur, Generasi Muda Harus Peduli Sejarah dan Budaya

Kamis, 09 Juni 2022
Bupati Suhatri Bur, Kadis Dikbud Anwar bersama peserta Workshop Sejarah dan Tradisi, ketika pembukaannya di Padang, Rabu 8 Juni 2022 (foto.dok.ikp) 


Padang - Telah terjadi pergeseran terhadap nilai-nilai peduli sejarah dengan melupakan tradisi dan budaya dari kalangan generasi muda dewasa ini. Padahal sejarah dan budaya itu saling berkaitan satu sama lainnya. Makanya, Pemerintah Daerah melakukan upaya dan langkah-langkah strategis untuk mengatasinya agar mereka peduli kepada sejarah dan budaya setempat secara positif di Daerahnya.


Hal itu disampaikan Bupati Suhatri Bur dalam sambuyannya ketika membuka secara resmi Workshop Sejarah dan Tradisi Kabupaten Padang Pariaman di Hotel Mercure Padang, Rabu (08/09/32).


Kata dia, generasi muda sekarang terlena dan tergila-gila dengan game online, film dan sinetron bergaya barat serta dunia mistik. Pun menyebabkan mereka tidak ada minat sedikitpun untuk memahami dan mempelajari sejarah dan tradisi. Kondisi inilah yang mendorong Pemerintah Daerah melakukan upaya dan fasilitasi bagi generasi muda untuk memahami sejarah dan tradisi setempat.


“Anak muda telah terkena penyakit kegilaan terhadap  bermain game dan menonton film yang tidak pantas. Hanya asyik dengan cerita sinetron cinta dan mistik. Sehingga menarik buat mereka, ketimbang permasalahan yang terjadi pada lingkungan dia sendiri" ucap Bupati.


Memperhatikan terhadap kondisi demikian, kata Suhatri Bur, maka generasi muda harus berani tampil bergerak secara positif sebagai pemegang estafet kepemimpinan nantinya.


“Generasi milenial harus mampu menjadi pelopor Padang Pariaman Berbudaya. Karena, salah satu misi dari Visi Pembangunan Padang Pariaman Berjaya. Yakni memberikan pencerahan dan keteladanan bagi lingkungan, serta berbuat yang terbaik untuk masyarakat, bangsa dan agama” tegas dia.


Ia menyebutkan, begitu pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini, semua bisa dilihat dari handphone. Agaknya, tentu mengakibatkan anak muda lalai dan lupa dengan sejarah. Bahkan, mau meninggalkan tradisi dan budaya leluhurnya.


“Untuk itu, diperlukan perhatian serius dari Pemerintah Daerah dan Nagari serta para orang tua agar memprogramkan kegiatan yang bernuansa sejarah dan tradisi. Juga, memutar film-film yang menggambarkan sejarah kepahlawanan dan kebudayaan. Sehingga pada diri generasi muda, akan timbul rasa cinta tanah air dan bangga dengan budaya dan tradisi leluhurnya” jelas Bupati.


Sebelumnya, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Drs.H.Anwar, M.Si melaporkan, kegiatan workshop ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, 8 s.d 10 Juni 2022 dengan peserta terdiri dari generasi muda sebanyak 60 orang. Kesemuanya, berasal dari utusan karang taruna, duta budaya, duta wisata dan duta GenRe serta kelompok komunitas yang ada di Padang Pariaman.


Anwar menjelaskan, dasar dari kegiatan Workshop Sejarah dan Tradisi bertemakan "Mewujudkan Generasi Muda yang Peduli Sejarah dan Tradisi Daerah Setempat" ini, merujuk kepada Undang-Undang No.5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Undang-Undang No.11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.


“Narasumber berasal dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat, Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sumatera Barat, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dan Akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang serta Niniak Mamak dari LKAAM Padang Pariaman” ucap Anwar.


Dalam kegiatan ini, juga dihadiri Plt.Kadis Sosial P3A Suhatman, Kepala Bank Nagari Cabang Lubuk Alung Zulfahmi, Kabag Prokopim Anesa Satria dan Kabid Kebudayaan Disdikbud beserta jajarannya. (r/109)