Kapolda Sumbar Diberikan Gelar Kehormatan Adat Tuanku Bandaro Alam Sati di Nagari Tuo Pariangan -->

Iklan Atas

Kapolda Sumbar Diberikan Gelar Kehormatan Adat Tuanku Bandaro Alam Sati di Nagari Tuo Pariangan

Kamis, 16 Juni 2022

Bupati Eka Putra memberikan selamat kepada Kapolda Sumbar atas gelar kehormatan adat Tuanku Bandaro Alam Sati, Kamis (16/6) 

 


Tanah Datar, fajarsumbar.com - Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen. Pol. Teddy Minahasa Putra, S.H, S.I.K, MH dianugerahi gelar kehormatan adat oleh Pasukuan Piliang Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar atas jasanya terhadap Minangkabau.


Kapolda Sumbar diberikan gelar Tuanku Bandaro Alam Sati dan istri Merthy Kushandayani diberi gelar Puti Sibadayu Alam. Pemberian gelar dilaksanakan di Rumah Gadang Angku Bandaharo Kayo Tampuak Tangkai Alam Minangkabau, di Nagari Tuo Pariangan, Kamis (16/6/22).


Angku Bandaharo Kayo Tampuak Tangkai Alam Minangkabau mengatakan, gelar tersebut bukanlah sembarangan gelar, namun mempunyai makna yang dalam terkait peran Kapolda kedepannya. Tuanku berarti gelar terhormat untuk bangsawan, bandaro merupakan kumpulan dari pada kebijaksanaan alam, dan sati berarti karomah yang dilindungi Allah. 


"Begitu juga gelar Puti Sibadayu Alam, yang merupakan nama Ibu Suri kita, mudah-mudahan ibu Suri kita terus dikenang, dan setiap beliau tampil selalu disebut-sebut namanya," kata Angku Bandaharo Kayo. 


Angku Bandaharo Kayo berharap, dengan diberikannya gelar sangsako tersebut berarti Kapolda Irjen Pol Teddy Minahasa menjadi bagian dari orang Minangkabau, yang ikut bersama-sama memberikan perhatian terhadap anak kamanakan, serta bisa mewakili terkait sistem pemerintahan kenegaraan. 


Sementara itu, Ketua Lembaga Kerapatan Alam Adat Minangkabau (LKAAM) Sumbar Fauzi Bahar Dt. Nan Sati mengatakan, gelar sangsako ini mahal tidak dapat dibeli, murah tidak dapat diminta, sesuatu yang telah diukir oleh niniak mamak kita Irjen Pol. Teddy Minahasa, yang bergelar Tuanku Bandaro Alam Sati.


"Adapun goresan tinta emas yang ditorehkan beliau di Ranah Minang, patut kita acungkan jempol," kata Fauzi Bahar. 


Sedangkan, Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Teddy Minahasa Putra, SH, S.I.K, MH Tuanku Bandaro Alam Sati menjelaskan, dia mendapatkan gelar kehormatan di Minangkabau, dikarenakan atas prestasi dan jasanya menyelamatkan anak kamanakan di Sumbar. 


"Yaitunya memberikan vaksinasi, menghidupkan kembali adat Minangkabau dalam menyelesaikan kasus dengan memberikan ruang kepada niniak mamak dengan telah dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) "restorasi justice" dengan LKAAM Sumbar," kata Kapolda. 


Kapolda tambahkan, juga menyelamatkan generasi muda dari penyakit masyarakat, membina anak kamanakan yang terlanjur bergabung dalam organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII), dengan cara persuasif dan edukatif. 


"Terakhir atas pengungkapan sabu-sabu seberat 41,4 kilo gram. Kalau satu gram saja kita asumsikan untuk 10 orang maka saya telah menyelamatkan 414 ribu anak kamanakan di Minangkabau," jelas Irjen Teddy Minahasa. 


Sementara Bupati Tanah Datar Eka Putra SE, MM mengucapkan apresiasi, kepada pengurus LKAAM dan juga panitia atas gagasan dan inisiatif pada acara pemberian gelar, yang telah direncanakan dengan matang. 


"Betapa bijaknya orang Minangkabau yang mengatakan kecil diberi nama besar diberi gelar, ungkapan itu tidak saja berlaku bagi orang Minangkabau tapi juga orang luar yang berjasa terhadap orang Minang," ucap Bupati Eka. 


Bupati uraikan, selama ini Kapolda telah melihatkan kepeduliannya terhadap masyarakat Sumbar, seperti mensinergikan adat dan budaya dengan kegiatan dilingkungan Polri.


Tidak segan menindak perjudian, telah melakukan kerjasama dalam rangka penanganan tindak pidana berdasarkan restorasi justice, dimana jika ada tindak pidana ringan agar diselesaikan dahulu di pemangku adat dan niniak mamak, uga telah menyelamatkan anak kemanakan dari aliran terlarang.


"Berdasarkan hal tersebut sudah pantas rasanya menganugerahkan gelar kehormatan kepada Kapolda. Tentunya gelar ini juga sebagai kehormatan juga, Kapolda menjadi dunsanak orang minang, juga menjadi tantangan bagi kami agar tidak berurusan dengan hukum," pungkas Bupati. (F12)