Macron: Barat Setuju Tak Akan Pasok Pesawat Tempur dan Tank ke Ukraina -->

Iklan Atas

Macron: Barat Setuju Tak Akan Pasok Pesawat Tempur dan Tank ke Ukraina

Jumat, 17 Juni 2022

Presiden Prancis Emmanuel Macron.

KIEV  – Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut negara-negara Barat secara tak resmi setuju untuk tidak memasok pesawat tempur dan tank ke Ukraina. Keputusan itu diambil demi menghindari perang langsung dengan Rusia.  


Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi tiba di Ukraina pada Kamis (16/6/2022). Di sana, mereka bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.


“Anda berbicara tentang perjanjian informal, tetapi itu hampir merupakan posisi resmi para mitra NATO. Kami membantu Ukraina mempertahankan diri, tetapi kami tidak memasuki perang melawan Rusia,” kata Macron kepada wartawan, kemarin, seperti dikutip kantor berita Ukraina, Ukrinform. 


“Oleh karena itu, disepakati untuk tidak memasok senjata tertentu, seperti pesawat  tempur atau tank serang, dan Presiden Zelensky mengetahui kesepakatan ini,” kata pemimpin Prancis itu, sebagaimana juga dikutip iNews.id


Macron mencatat, sejak dimulainya agresi militer Rusia, Prancis telah mengirimkan 12 howitzer self-propelled CAESAR ke Ukraina. Zelensky pun kini meminta Paris untuk mengirimkan lagi enam unit peralatan tempur tersebut.


Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina. 


Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khusus itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, operasi itu juga untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran “genosida” oleh rezim Kiev selama delapan tahun terakhir. 


Negara-negara Barat pun menanggapi agresi militer Rusia itu dengan menjatuhkan sanksi komprehensif terhadap Moskow, termasuk embargo terhadap produk energi Rusia. Di sisi lain, AS dan para sekutunya juga gencar mengirimkan peralatan militer ke Ukraina untuk membantu Kiev melawan Moskow.(*)