Pasar Ternak Batusangkar Kembali Dibuka, Hewan Bergejala PMK Harus Putar Balik -->

Iklan Atas

Pasar Ternak Batusangkar Kembali Dibuka, Hewan Bergejala PMK Harus Putar Balik

Kamis, 02 Juni 2022

Suasana Pasar Ternak Batusangkar setelah dibuka hari ini, Kamis (2/6) 

 


Tanah Datar, fajarsumbar.com - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar kembali membuka Pasar Ternak Batusangkar yang terletak di Nagari Cubadak, dengan pengawasan ketat guna memenuhi pembelian hewan kurban menghadapi Hari Raya Idul Adha 1443 H dan meningkatkan perekonomian masyarakat. 


"Setiap hewan yang akan masuk pasar akan dilakukan pemeriksaan, dan jika ditemukan bergejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), harus putar balik dan tinggalkan area pasar," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Tanah Datar Varia Warvis, di Pasar Ternak Batusangkar, Kamis (2/6). 


Selain itu tambah Varia Darwis, untuk ternak masuk yang berasal dari luar Kabupaten Tanah Datar, wajib dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal, serta wajib diperiksa sebelum memasuki Pasar Ternak Batusangkar. 


Sementara untuk ternak yang berasal dari dalam Kabupaten Tanah Datar, wajib dilakukan pemeriksaan pada pos pemeriksaan atau pintu masuk Pasar Ternak. "Kita tetap melakukan pengawasan, setiap hewan yang masuk harus dalam keadaan sehat, untuk hewan ternak dari luar daerah itu harus disertai dengan SKKH. Karena ternak yang masuk ke Pasar Ternak Batusangkar banyak dari Medan," kata Kabid Peternakan. 


Varia Darwis menambahkan, dari pemeriksaan tim di pintu gerbang, ada ditemukan beberapa hewan yang memiliki gejala dan sudah diberikan edukasi, serta disuruh putar balik, untuk menjaga ternak-ternak yang sudah masuk ke dalam pasar agar tidak ikut terpapar.


"Alhamdullilah pedagang kita juga menyadari itu, jadi tidak ada semacam perlawanan. Kebanyakan yang disuruh putar balik itu sapi dari dalam provinsi, sementara dari luar provinsi mereka lengkap dengan suratnya," ujarnya.


Varia menjelaskan, memang sebelumnya penutupan Pasar Ternak Batusangkar merupakan kesepakatan, antara pemerintah daerah dengan pengusaha atau pedagang sapi, sebagai antisipasi terhadap penyebaran PMK.


"Selama penutupan tersebut pihaknya melakukan sosialisasi kepada peternak, tentang langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan, kemudian juga dilakukan sterilisasi seperti penyemprotan disinfektan terhadap Pasar Ternak," jelas Kabid. 


Kemudian pada hari Selasa (31/5) dilakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk TNI-Polri, pihak kecamatan, dan lainnya, karena memang hari itu sudah banyak peternak yang membawa sapinya ke Pasar Ternak.


Salah seorang toke Sapi Irwan Danus alias Pak Wali mengatakan, ditutupnya Pasar Ternak sebagai antisipasi penyebaran virus PMK, berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dan harga pasar. "Ada pengaruhnya, harga naik dan pembeli berkurang. Pokoknya ada harga naik satu sampai dua juta," katanya. (F12)