Rektor Telkom University, Berikan Kuliah Umum Bagi Mahasiswa STMIK Indonesia -->

Iklan Atas

Rektor Telkom University, Berikan Kuliah Umum Bagi Mahasiswa STMIK Indonesia

Kamis, 02 Juni 2022
.

Padang, fajarsumbar.com - Sekolah Tinggi Manajemen Informasi dan Komputer (STMIK) Indonesia Padang, menggelar kuliah umum bagi mahasiswa di Aula Kampus STMIK Indonesia Jalan Khatib Sulaiman Padang Kamis,(02/06/2022).



Kuliah umum mengusung tema,
Peluang dan Tantangan Teknologi XR Dalam Dunia Industri di Era 5.0, tampil sebagai pembicara Rektor Telkom University Prof. Dr. Adiwijaya S.Si. M.Si, dengan moderator
Ilham Tri Maulana, S.PdT., M.PdT


Selain dihadiri Ketua STMIK Indonesia Padang  Masyhuri Hamidi, SE., M.Si. Ph.D. CFP, Wakil Ketua I ILFA STEPHANE. M. Si, Wakil Ketua II HM Dahniel Dahlan. MM, Ketua Senat Drs. Mohammad Husni. M.Pd, Ketua Yayasan Amal Bakti Mukmin Padang  Ismail Gusman. S.E, kemudian Kepala Program Studi (Prodi), Dosen dan karyawan.


Kuliah umum yang digelar baik secara luring dan daring maupun zoom meeting itu, tampak hadir Direktur Politeknik Negeri Padang (PNP) Dr. Surfa Yondri, S.T., S.ST. M. Kom.

Usai memberikan kuliah umum Rektor Telkom University Prof Dr. Adiwijaya S.Si. M.Si kepada fajarsumbar.com mengatakan,
teknologi extended reality (XR) di Indonesia, sebenarnya sudah mulai diperkenalkan sejak lama.


Secara definisi, teknologi XR ini merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk menggambarkan teknologi imersif yang mengabungkan dunia fisik dan juga virtual.



"Dengan kemampuan ini, mahasiswa bisa dan seakan- akan masuk ke dunia virtual itu, meskipun sebenarnya hanya di rumah saja", ungkap Prof Adiwijaya.

Menurutnya, teknologi XR terus mengalami perkembangan dan semua orang sedang berkosentrasi dengan teknologi yang berkontribusi terhadap prodak ekonomi dan sebagai pembawa untuk mendapatkan hal lain, seperti sosial kemasyarakatan dan sosial ekonomi.

Adiwijaya menambahkan, perkermbangan teknologi ini, bisa sebagai mananajemen ritel dan manajemen ekonomi, maka orang yang memanfaatkannya, bisa menjadi orang yang luar biasa. "Namun harus berada didalamnya dan menjadi pemain, bukan sebagai penonton atau marketing sehingga kemajuan tekologi itu, dapat dimanfaatkan dengan baik",
ungkapnya.


Bergulirnya teknologi XR ini, diprediksi akan ada 45 % jenis pekerjaan yang hilang, sedangkan 65 % muncul jenis pekerjaan baru.

Dengan demikian ungkap Adiwijaya, kita harus mampu beradaptasi dan perubahan- perubahan yang terjadi harus ditangkap sesuai dengan kebutuhan. 


Bukan kita menganti secara total, namun pergeseran itu harus diikuti dan rasakan sehingga akhirnya kita termasuk seorang yang beradaptasi, dengan teknologi dimaksud, ungkap Alumni ITB itu.


Menurutnya, jika mampu beradaptasi maka teknologi yang berkembang sejauh apapun kita bisa berada didalamnya.


Dari kalangan mahasiswa, Ia berpendapat paling tidak dari segi kemapuan dan keahlian perlu ditata melalui perguruan tinggi.


Mahahasiswa harus memikirkan bagaimana dengan pembangunan karakternya, karena seorang yang memiliki kopentensi, belum cukup  tanpa didukung dengan karakter.

Hal ini sebutnya, harus diiringi dengan karakter yang kuat. Krakter inilah yang diharapkan bisa membawanya agar terus berlajar, beradaptasi, belajar sepanjang hayat dan memperkuat terus kafasitas dirinya, sehingga bisa berkontribusi untuk bangsa ini.


Berbicara tentang peluang dan tantangan bagi mahasiswa, terkait teknologi XR tersebut, lebih jauh Adiwijaya mengatakan, artinya perubahan dan tantangan itu mengambarkan bahwa kedepan akan ada perubahan dan peluang- peluang apa saja yang bisa ditangkap dan dimanfaatkan.

Jangan sampai orang telah bergerak, namun kita masih tertinggal, namun sulit untuk mengejar ketinggalan dan kemajuan diraih itu.


"Dengan kolobarasi, seperti STMIK Indonesia dengan Tekom Univerdity, Ia yakin bisa memenangkan teknologi XR ini lebih jauh", tambahnya.


Ketua STMIK Indonesia Padang
Masyhuri Hamidi, SE., M.Si. Ph.D. CFP mengatakan, STMIK Indonesia Padang terinspirasi dan berkolaborasi dalam membangun suatu yang baru dan belajar banyak dengan Telkom University.

Dengan Teknologi XR baru ini, akan banyak terjadi perubahan, jika kita tidak mampu menyesuaikan, maka kita akan tergilas karena kedepan akan banyak terjadi perubahan dan kemajuan teknologi.

Kita harus menjadi pemain dan berdampingan dengan teknologi XR ini, harapnya.

Maka STMIK Indonesia Padang mengundang Rektor Telkom University Prof Adiwijaya
untuk memberikan wawasan kepada Civitas Akademik STMIK Indinesia.


Program ini sebut Masyhuri, merupakan tindak lanjut dari MoU antara STMIK Indonesia Padang dengan Telkom University.

Alhamdulilah, dengan kedekatan emosional dan kendati kegiatan Prof Adiwijaya yang cukup padat, maka masih bisa datang ke Kampus STMIK Indonesia Padang untuk bersilaturahmi dan berbagi ilmu pengetahuan terbaru dengan mahasiswa dan dosen.

Dengan adanya MoU ini, Masyhuri berharap Dosen Telkom University bisa datang dan mengajar mahasiswa STMIK Indonesia termasuk pertukaran mahasiswa melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), begitu juga dengan dosen untuk melakukan kegiatan riset.( RDz )