Usai Menunggu 30 Tahun, Doa Tukang Becak untuk Naik Haji Terkabul -->

Iklan Atas

Usai Menunggu 30 Tahun, Doa Tukang Becak untuk Naik Haji Terkabul

Rabu, 15 Juni 2022

Icih dan Eme, Jemaah Haji 2022.

MADINAH  - Rasa haru dan bahagia menyelimuti hati pengayuh becak bernama Eme Karna Ardali. Bagaimana tidak, akhirnya doa yang selalu ia panjatkan untuk bisa berangkat haji selama 30 tahun dikabulkan oleh Allah SWT.


Eme merupakan jemaah haji 2022 asal Jatiraga, Desa/Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Tak sendiri, ia dia mengajak istrinya juga untuk naik haji.


Saat ditemui Media Center Haji (MCH) 2022, Eme (65 tahun) bercerita mengenai perjuangan kerja kelas selama 30 tahun untuk berangkat haji. Sedangkan, Icih sang istri tidak kuasa menahan air matanya yang menetes di kedua pipinya. "Saya lega dan enak, enak sekali saya bahagia sekali bisa hajian di sini," kata Eme mengawali ceritanya di Madinah, Rabu (15/6/2022),sebagaimana dikutip iNews.id.


Sehari-hari, kata Eme, penghasilan dari mengayuh becak tidaklah besar. Namun dengan kegigihan dan doanya akhirnya mampu mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Rata-rata ia bisa mendapatkan uang Rp50.000 per hari. Kemudian, Eme sisihkan Rp30.000 untuk ditabung dan sisanya Rp20.000 untuk kebutuhan makan.


"Tetapi karena niat ingin berhaji, uang ditabung. Sangat ingin berhaji karena itu adalah cita-cita semua umat Islam," tutur Eme. Jerih payah hingga doanya selama 30 tahun akhirnya terbayar ketika Eme dan istri tiba di Madinah. Eme akan melakukan rangkaian ibadah selama di Madinah dan nantinya akan menuju ke Makkah untuk melaksanakan ibadah puncak haji. "Menabung sudah 30 tahun, tapi baru daftar 2012 dan baru dipanggil 10 tahun kemudian, melunasi biaya haji 2020," ujarnya. 


Rasa syukur terus dipanjatkan kedua pasangan ini. Selama menjadi pengayuh becak, Eme harus menempuh jarak 5 km dari rumahnya di Heuket ke depan kantor Pos Kadipaten. Begitu juga dari rumah ke lokasi manasik haji, keduanya naik becak sejauh 5 km. 


Meski usia tidak muda lagi, Eme dan Icih mengaku akan fokus ibadah dan pasrah kepada Allah SWT. Tiba di Tanah Suci merupakan panggilan Allah SWT.


“Sekarang fokus ke haji karena semuanya karena niat," ucap Eme. Bahkan sebelum keberangkatan ke Tanah Suci, Eme dan Icih mendapatkan bantuan dari Bupati Majalengka berupa uang, perlengkapan hingga baju untuk naik haji. Dukungan mengalir juga datang dari rekan-rekannya di embarkasi yang sama. "Bahkan terkadang banyak yang ngasih makanan. Alhamdulilah dapat dukungan," katanya. Sementara saat ditanya setelah pulang haji, Eme mengaku tetap akan kembali menekuni pekerjaannya sebagai pengayuh becak.  


"Rencananya akan dikasih becak baru oleh bupati," ujar Eme. Sementara itu, Eme dan Icih dititipkan pesan oleh anaknya agar menjaga kesehatan selama di Tanah Suci. Ia pun akan berdoa agar diberikan anak yang soleh dan selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT. 


"Saya berdoa minta anak soleh, kasihan orang tua. Itu lah yang terus saya minta. Saya minta bapak sehat, saya sehat,” tutup Icih.(*)