![]() |
Jet Tempur F-35A. |
WASHINGTON - Departemen Pertahanan AS akan menambah 375 jet tempur F-35 dalam tiga tahun. Untuk pengadaan tersebut, Dapartemen Pertahanan telah menggandeng Lockheed Martin Corp LMT.N.
Kesepakatan ini disampaikan ke publik pada Senin (18/7/2022). Nilai kontrak pengadaan ratusan unit jet tempur ini mencapai 30 milair Dolar AS.
“Kami dengan senang hati mengumumkan Departemen dan Lockheed Martin mencapai kesepakatan jabat tangan untuk pembelian lot F-35 berikutnya sebanyak 375 pesawat,” kata Kepala Pembeli Senjata Pentagon, William LaPlante, sebagaimana dikutip iNews.id.
Kesepakatan jabat tangan ini merupakan titik awal penyelesaian penetapan harga dan kontrak. Saat ini, harga untuk varian jet tempur masih belum disepakati. Jadi nilai akhir dari kesepakatan dan harga untuk setiap varian jet masih belum pasti.
Versi yang paling umum adalah F-35A. Jet ini banyak terbang secara konvensional dari landasan pacu.
Pesawat pertama dari versi itu menelan biaya 221 juta dolar AS ketika selesai diproduksi pada 2007. Sejak itu, jumlah produksi dan pengetahuan telah meningkat sehingga harga pesawat tempur siluman generasi kelima turun menjadi 79 juta dolar AS.
Pentagon mengatakan, jumlah pesawat akhir dalam perjanjian ini mungkin berubah. Hal itu tergantung dari penyesuaian yang dibuat oleh Kongres AS dalam anggaran Tahun Anggaran 2023 dan pesanan dari mitra internasional. Di tengah pandemi, Lockheed meramalkan harga jet bisa naik. Itu karena skala ekonomi berkurang dan rantai pasokan terhambat.
F-35 telah memenangkan kompetisi jet tempur, termasuk Finlandia, Swiss dan Jerman. Pelanggan potensial jet tempur ini di antaranya Yunani dan Republik Ceko.
Pejabat Eksekutif Program, Letnan Jenderal Angkatan Udara AS Mike Schmidt di Kantor Program Gabungan F-35 mengatakan, jet tempur inimerupakan salah satu kemampuan yang paling mematikan, dapat dioperasikan dalam inventaris Kemenhan.(*)