Penyelidikan Kasus Penembakan 4 Pria Muslim Masih Buntu, Polisi Minta Bantuan Masyarakat -->

Iklan Muba

Penyelidikan Kasus Penembakan 4 Pria Muslim Masih Buntu, Polisi Minta Bantuan Masyarakat

Senin, 08 Agustus 2022

Polisi di New Mexico, Amerika Serikat (AS) meminta bantuan masyarakat untuk membantu mengungkap pembunuhan empat pria muslim.


SANTA FE  - Polisi di New Mexico, Amerika Serikat (AS) meminta bantuan masyarakat untuk membantu mengungkap pembunuhan empat pria muslim di negara bagian tersebut. 


Pelaku dilaporkan mengendarai foto-foto sedan Volkswagen abu-abu gelap empat pintu dengan jendela berwarna.  Polisi pada Minggu (7/8/2022) mengatakan, penembakan empat pria muslim di Albuquerque selama sembilan bulan terakhir diyakini saling terkait,sebagaimana dikutip iNews.id


"Ada beberapa kesamaan dengan keempat pembunuhan itu," kata juru bicara kepolisian kota, Gilbert Gallegos kepada wartawan. Dilansir dari Reuters, korban tewas yakni Muhammad Afzaal Hussain (27). 


Dia merupakan seorang direktur perencanaan Kota Espanola yang berimigrasi dari Pakistan. Korban ditembak mati pada 1 Agustus di luar kompleks apartemennya.  


Seminggu sebelum kematiannya, Aftab Hussein (41) dari komunitas besar Afghanistan di Albuquerque, ditemukan tewas pada 26 Juli di dekat distrik internasional kota itu. Hussain bekerja di tim kampanye untuk Perwakilan AS, Melanie Stansbury dari New Mexico. Polisi mengatakan mereka menangani dua pembunuhan itu, bersama dengan pembunuhan pria muslim terbaru pada Jumat (5/8/2022) lalu.  


Sementara korban pertama yakni Mohammad Ahmadi (62), seorang Muslim dari Afghanistan. Dia ditembak mati di tempat parkir di luar supermarket dan kafe halal, 7 November tahun lalu.  Ditanya apakah penyelidik menganggap pembunuhan itu sebagai kejahatan kebencian, Gallegos berkata bahwa kebencian ditentukan oleh motif.


"... dan kami tidak tahu motif itu pada saat ini," katanya.  Wali Kota Albuquerque, Tim Keller mengatakan otoritas negara bagian menghadirkan polisi tambahan di masjid-masjid selama waktu salat. Saat ini, penyelidikan berlangsung di Albuquerque dimana merupakan rumah bagi sebanyak 5.000 Muslim dari sekitar 565.000 total penduduk. Para pemimpin Islam setempat mengatakan, pembunuhan pria muslim terakhir terjadi tak lama setelah korban menghadiri upacara pemakaman untuk dua orang lainnya yang terbunuh selama beberapa minggu terakhir. 


Ketiga pria itu, serta korban pertama merupakan pria Muslim keturunan Pakistan atau Afghanistan yang tinggal di Albuquerque. Juru bicara Islamic Center of New Mexico, Tahir Gauba, tiga korban terakhir berasal dari masjid yang sama. Para pejabat belum merilis identitas korban terakhir sambil menunggu pemberitahuan dari keluarga terdekat. 


Gubernur Michelle Lujan Grisham menyebut kasus ini sebagai pembunuhan yang ditargetkan terhadap penduduk Muslim. Presiden AS, Joe Biden memposting pesan di Twitter pada Minggu mengungkapkan solidaritas dengan komunitas Muslim.  "Serangan kebencian ini tidak memiliki tempat di Amerika," cuitnya. 


Polisi Negara Bagian New Mexico, FBI dan US Marshals Service termasuk di antara badan-badan yang membantu penyelidikan.(*)