Komentar |
| . |
Lubuk Basung – Dibalik kemeriahan pawai alegoris dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 RI di Kabupaten Agam, ada sesuatu yang unik jadi tontonan bagi masyarakat dalam kegiatan tahunan itu, Kamis (18/8).
Tampak selain satuan pendidikan, kelompok masyarakat dan OPD yang jadi peserta pawai, empat paguyuban juga ikut meramaikannya.
Keempat paguyuban itu seperti paguyuban persatuan warga Sunda, Pujakesuma, paguyuban Madura dan Jawa Setia.
Ada beberapa penampilan dari gabungan peguyuban itu diantaranya, orang digantung, terpancang di batang pisang, dirantai, serta Sisingaan Reog.
Dalam pawai itu, anggota paguyuban terlihat menggotong dua sisingaan sembari melakukan tarian massal di hadapan masyarakat yang menyaksikan kegiatan tersebut.
Bahkan, Ketua Paguyuban Jawa Setia, Imam Safe’i meminta langsung pada Bupati Agam, Dr H Andri Warman untuk bersedia menaiki sisingaan.
Dikesempatan itu, Bupati Andri Warman menaiki sisingaan bersama Kapolres Agam, AKBP Ferry Ferdian.
“Ini bentuk partisipasi kita untuk ikut memeriahkan pawai alegoris dalam rangka peringatan HUT ke-77 RI,” ujar Ketua Paguyuban Jawa Setia, Imam Safe’i.
Sebagai warga negara katanya, wajib untuk memeriahkan hari kemerdekaan yang tidak didapat cuma-cuma, tapi diperoleh dari perjuangan para pahlawan dengan bertaruh nyawa. “Kini kita meriahkan kemerdekaan yang sudah diraih dengan penuh semangat juang,” katanya.
Hal ini diapresiasi Bupati Agam, Dr H Andri Warman, karena di Agam tidak hanya warga lokal yang memeriahkan HUT ke-77 RI, tapi juga perantau dari pulau Jawa.
“Terimakasih pada paguyuan persatuan warga Sunda, Pujakesuma, paguyuban Madura dan Jawa Setia yang telah ikut memeriahkan hari kemerdekaan bersama kita di Agam,” ucapnya.
Ia berharap, kebersamaan seperti ini dapat ditingkatkan, apalagi sesama warna negara yang berada di bawah naungan Republik Indonesia. (*/yanto)