Pemkab Subsidi Distributor Pasok Kebutuhan Pokok ke Pessel -->

Iklan Atas

Pemkab Subsidi Distributor Pasok Kebutuhan Pokok ke Pessel

Selasa, 06 September 2022
.


Pessel - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menyiapkan subsidi biaya transportasi bagi distributor atau produsen bahan kebutuhan pokok yang mengirimkan pasokan ke daerah itu.


Bupati Rusma Yul Anwar menyampaikan subsidi itu sebagai stimulan memenuhi kebutuhan lokal, karena ketersediaan yang cukup secara otomatis dapat menstabilkan fluktuasi harga bahan pokok seperti cabai dan telur akibat dampak kenaikan harga BBM.


"Biaya subsidinya nanti kami alokasikan dari Dana Alokasi Umum (DAU) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," ungkap bupati usai rapat pembentukan tim pengendalian harga bahan pokok pasca kenaikan harga BBM di Painan.


Pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi awal September ini. Untuk Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Sedangkan untuk jenis solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.


Alasan pemerintah menaikan harga BBM adalah guna memenuhi prinsip keadilan, inovasi, persamaan kesempatan dan meningkatkan pelayanan publik serta bantuan langsung tunai sebagai konversi terhadap pengurangan subsidi.


Kemudian terjadinya pembengkakkan anggaran kompensasi dan subsidi yang nyaris mencapai tiga kali lipat, apalagi selama ini sekitar 70 persen subsidi justeru dinikmati masyarakat kalangan mampu, mereka yang punya mobil.


Bupati melanjutkan sebagai tindak lanjut dari kebijakan itu dirinya memerintahkan Dinas Perdagangan dan Transmigrasi untuk membangun komunikasi dengan distributor daerah penghasil cabai dan telur agar memenuhi kebutuhan Pesisir Selatan.


"Kami menilai untuk jangka pendek langkah ini cukup efektif, sehingga daya beli warga akibat dampak kenaikan harga BBM tetap terjaga. Intinya adalah menjaga daya beli masyarakat," tutur bupati.


Selain itu bupati juga meminta pada Dinas Perdagangan dan Transmigrasi agar terus melaporkan perkembangan fluktuasi harga bahan pokok, sehingga inflasi dari kelompok pangan dapat terkendali.


Sedangkan kebijakan jangka panjang mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk bertanam cabai atau beternak ayam, bahkan pemerintah kabupaten menargetkan 10 batang cabai per rumah.(wandi)