Harga Kedelai Mahal, Perajin Tahu di Bandung Berhenti Produksi -->

Iklan Muba

Harga Kedelai Mahal, Perajin Tahu di Bandung Berhenti Produksi

Sabtu, 29 Oktober 2022

Perajin tahu Cibuntu, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, mogok produksi.


BANDUNG - Perajin tahu Cibuntu, Kota Bandung berhenti produksi mulai hari ini hingga besok, Sabtu-Minggu (29-30/10/2022). Mogok produksi itu terpaksa dilakukan lantaran harga kedelai mahal sehingga menyebabkan para perajin mengalami kerugian.


Pantauan di sentra tahu Cibuntu, RW 07 Kelurahan Babakan, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, para perajin mengemasi alat produksi. Sebagian pekerja hanya membersihkan ke tempat kerja mereka.


Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jabar Zamaludin mengatakan, saat ini, harga kedelai impor tembus Rp14.000 per kilogram (kg) membuat para pengrajin tahu di sentra tahu, khususnya Cibuntu merasa berat, sebagaimana dikutip iNews.id.


"Aksi mogok produksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap tingginya harga kedelai yang membuat para perajin tahu dan tempe terus merugi," kata Zamaludin.


Zamaludin menyatakan, harga kedelai impor naik sejak dua bulan lalu sampai hari ini. Kenaikan harga terjadi secara bertahap. Selain kedelai, sejumlah bahan baku lain, seperti garam, mentega, dan kunyit pun ikut naik.


"Akibatnya biaya produksi melambung tapi tidak sebanding dengan penjualan. Saat ini penjualan menurun karena daya beli masyarakat yang masih rendah akibat pandemi," ujarnya.


Mogok produksi massal para perajin tahu ini berdampak terhadap para pedagang di pasar. Walaupun hari ini masih ada tahu karena perajin tahu memproduksi pada subuh, pedagang akan libur dan pulang kampung. "Sebab barang yang akan dijual seperti tahu dan tempe tidak ada," kata Yudha, pedagang tahu.


Para pengrajin, pedagang, dan masyarakat berharap pemerintah segera menyetabilkan harga kedelai impor kembali normal Rp11.000 per kilogram. (*)