Inovasi Bank Sampah, Dinas PKP2LH Gelar Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah -->

Iklan Atas

Inovasi Bank Sampah, Dinas PKP2LH Gelar Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah

Sabtu, 22 Oktober 2022


Sawahlunto, fajarsumbar.com - Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kota Sawahlunto gelar kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia bidang lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan dalam bentuk pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah, Kamis (20/10/2022) bertempat di aula kantor Desa Sijantang Koto, Kecamatan Talawi. 


Dijelaskan Kepala Dinas PKP2LH Adrius Putra melalui telpon selulernya, pelatihan ini merupakan bentuk upaya kami dalam mencapai implementasi target Peraturan Walikota Nomor 40 tahun 2018 tentang kebijakan dan strategi daerah Kota Sawahlunto dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. 


Kebijakan itu mengenai pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah 70 persen pada tahun 2025 nanti. Kegiatan pengurangan sampah itu adalah yang dilakukan oleh masyarakat seperti kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Bank Sampah, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Tempat Pengolahan Sampah 3R (TPS 3R) serta rumah kompos. 


.


Sementara itu kegiatan penanganan sampah dalam bentuk pelayanan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah melalui penyediaan tong sampah terpilah, tempat penampungan sampah sementara, layanan truk sampah, layanan becak motor sampah serta aktifitas pemrosesan akhir sampah di TPA sampah Kayu Gadang.


"Karena pentingnya mewujudkan pengurangan sampah di hulu itulah kami dari dinas memprogramkan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas SDM lembaga kemasyarakatan bidang lingkungan hidup, dimana salah satu pelatihan yang kami pilih adalah pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah," kata Adrius Putra. 


.


Sementara itu, Kepala Bidang Lingkungan Hidup Heantomas melalui Sub Koordinator Perencanaan dan Tata Lingkungan Andri Maha Putra pada pembukaan acara menyampaikan kegiatan pelatihan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari lembaga kemasyarakatan desa Sijantang Koto seperti PKK, Kader Posyandu, Karang Taruna, LPM serta BPD kemudian juga  Bank Sampah Desa Sijantang Koto, bank sampah karang taruna dan bank sampah yang ada di masyarakat dan sekolah. Narasumber berasal dari Bank Sampah Insan Oke (BINO) Politeknik ATI Padang. 


"Kami memilih Desa Sijantang Koto ini, karena kegiatan bank sampah di desa ini sudah berjalan dan penguatan kapasitas terkait paradigma baru pengelolaan sampah yaitu kurangi lalu tangani bisa dioptimalkan disini. Kalo dulu kita mengenal istilah angkut-kumpul-buang dalam pengelolaan sampah, itu sudah tidak relevan lagi di masa sekarang dan dapat menyebabkan TPA sampah cepat penuh," tukas Andri. 


.


Kegiatan pelatihan ini juga disambut baik oleh Badan Permusyawaratan Desa Sijantang Koto Yunasril. Disampaikannya agar setelah pelatihan ini kita dapat praktekkan sendiri di rumah tangga membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah.


Direktur Bank Sampah Insan Oke Politeknik ATI Padang Roswita bersama timnya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada peserta. "Kami berikan ilmu teori dan praktek pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah dengan cara yang paling mudah dicerna dan dicoba di rumah tangga," pintanya. 


Pada sesi pertama dijelaskan narasumber tentang teori pengetahuan mengenai minyak jelantah (sisa penggorengan), apa itu lilin aromaterapi padat dan lilin aromaterapi cair, bagaimana cara menyerap dan menghilangkan bau tengik minyak jelantah dengan kulit pisang atau karbon aktif, manfaat lilin aromaterapi untuk menghilangkan stres dan digunakan di hotel serta restoran.


.


Selanjutnya di sesi kedua langsung melakukan praktek pembuatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Praktek tersebut dimulai dari cara menghilangkan bau tengik minyak, memasak minyak dan mencampurkannya dengan pewarna lilin serta cairan pengharum (aromaterapi), lalu memasukkan lilin yang telah diberi benang sumbu ke dalam wadahnya. Lilin yang dihasilkan dalam praktek ada 2 jenis yaitu lilin padat dan lilin cair. 


Peserta pun sangat antusias yang dibuktikan dengan membawa lilin hasil praktek yang telah dibuat serta meminta bahan baku campuran pembuatan lilin ke narasumber. "Kami minta bahan ini ya buk supaya bisa kami buat lagi lilin aromaterapi dengan warna dan wangi yang berbeda di rumah," ucap salah satu peserta mengakhiri pelatihan praktek pembuatan lilin aromaterapi. (rel/ton)