Komentar |
| Korea Utara menembakkan rudal jelajah jarak jauh dalam uji coba yang disaksikan langsung pemimpin Kim Jong Un pada 13 Oktober 2022. |
SEOUL - Ketegangan antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) semakin meningkat. Dalam insiden terbaru, Korut menembabakkan peluru artileri ke lepas pantai timur dan barat negara itu pada Selasa (18/10/2022) malam.
Peristiwa itu berlangsung setelah Korsel memulai latihan perang untuk mengantisipasi serangan senjata nuklir Korut. Dalam latihan itu, Korsel menembakkan puluhan peluru ke laut.
Kepala Staf Gabungan Korsel, Rabu (19/10/2022), menyatakan Korut menembakkan sekitar 100 peluru artileri ke laut lepas pantai barat sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Setelah itu Korut kembali menembakkan 150 peluru ke lepas pantai timur, sebagaimana dikutip iNews.id.
Sementara itu dalam pernyataan resmi, Korut menjelaskan tembakan itu sebagai peringatan serius terhadap Korsel atas penembakan puluhan peluru artileri pada Selasa antara pukul 09.55 hingga 17.22.
"Untuk memberikan peringatan serius, memastikan bahwa unit KPA (Angkatan Bersenjata Rakyat Korea) di front timur dan barat melepaskan tembakan ancaman dan peringatan ke arah laut timur dan barat pada 18 Oktober malam, sebagai tindakan balasan militer yang tegas," bunyi pernyataan Staf Umum KPA, seperti dilaporkan KCNA.
“Musuh harus segera menghentikan provokasi yang sembrono dan hasutan yang menambah ketegangan militer di garis terdepan.”
Korsel menggelar latihan perang bernama Hoguk sejak Senin hingga Sabtu mendatang. Ini merupakan bagian dari serangkaian latihan militer Korsel dalam beberapa pekan belakangan. Sebelumnya militer Korsel juga menggelar latihan gabungan bersama pasukan Amerika Serikat dan Jepang. (*)