Politeknik ATI Padang, Perkuat Penumbuhan UEP Karang Taruna se-Sawahlunto -->

Iklan Atas

Politeknik ATI Padang, Perkuat Penumbuhan UEP Karang Taruna se-Sawahlunto

Kamis, 20 Oktober 2022
Foto bersama


Sawahlunto, fajarsumbar.com - Hadir untuk mendukung kegiatan sekolah kader Karang Taruna Kota Sawahlunto, tim dosen Politeknik ATI Padang yang terdiri dari Direktur Politeknik ATI Padang Dr. Ester Edward, M.Pd, Pembantu Direktur III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan Dr. Lisa Nesti, M.Si, Dosen Kepala Unit Inkubator Bisnis Dr. Maryam, MP, IPM Asean (Eng) dan Dosen Kewirausahaan  Fikri Arsil, MP, IPP mengisi rangkaian materi penguatan kewirausahaan sosial Karang Taruna se-Kota Sawahlunto. 


Kegiatan yang diikuti oleh 37 orang peserta dari karang taruna desa, kelurahan serta pengurus kota, berlangsung di ruang rapat Balaikota Sawahlunto, Senin (17/10/2022) dan dihadiri oleh Walikota, Ketua DPRD Kota Sawahlunto bersama Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sawahlunto.  


Dalam presentasinya yang dimoderatori oleh Ketua Karang Taruna Sawahlunto Andri Maha Putra, ada tiga hal utama yang disampaikan oleh Dr. Ester Edwar, M.Pd dan tim kepada kader generasi muda pengurus Karang Taruna se-Kota Sawahlunto mengenai kewirausahaan antara lain mengenai kebijakan, peran inkubator bisnis Politeknik ATI Padang, program kerja unit inkubator bisnis Politeknik ATI Padang serta teknik penyusunan bussines plan (perencanaan bisnis). 


Lebih lanjut, dijelaskan oleh Direktur Politeknik ATI Padang ini, bahwa unit kerja inkubator bisnis Politeknik ATI Padang ini merupakan amanat dari Kementerian Perindustrian untuk mengimplementasikan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pengembangan Inkubator Kewirausahaan. 


"Sebagai lembaga pendidikan vokasi, kami mempunyai tanggungjawab untuk meningkatkan jumlah wirausahawan terdidik dan nantinya dapat mengembangkan usahanya dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi Industri Kecil Menengah (IKM). Saat ini unit inkubator bisnis yang kami kelola di kampus berkonsep terintegrasi dengan industri," sebut Ester. 


Hal berikutnya yang disampaikan, program inkubator bisnis ini merupakan proses pembinaan, pendampingan dan pengembangan yang diberikan kepada peserta inkubasi/tenant.


Dijelaskan kemudian oleh tim dosen inkubator bisnis Politeknik ATI Padang Fikri Arsil,MP, salah satu program yang dijalankan inkubator bisnis adalah melatih inkubasi tenant (individu maupun organisasi masyarakat) dalam menyusun proposal perencanaan bisnis yang baik. Bussines plan/perencanaan bisnis bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dari apa yang hendak dilakukan oleh seorang wirausaha atau dapat dikatakan sebagai jembatan antara ide dan kenyataan. 


"Bussines plan ini penting jika kita memulai usaha dan dibutuhkan untuk meyakinkan investor, perbankan, pelanggan, supplier, maupun pengusaha besar industri," kata Fikri. 


*Kewirausahaan Sosial Karang Taruna dan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif Generasi Muda*


Mengakhiri materi pelatihannya, Ester menyampaikan harapan kepada generasi muda karang taruna yang hadir bahwa karang taruna bisa harus meningkatkan perannya sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dalam mengakomodir seluruh permasalahan, tantangan serta kolaborasi berbagai pihak, baik industri kecil dan menengah (IKM), Pemko Sawahlunto, Asosiasi dan Himpunan pengusaha, serta dinas terkait untuk terus memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kota Sawahlunto. 


"Jika hal ini bisa dilakukan, maka kewirausahaan sosial dalam bentuk usaha ekonomi produktif yang digaungkan oleh Kementerian Sosial bisa lebih baik dalam penumbuhannya dikalangan generasi muda. Dan untuk mewujudkan itu tentunya perlu melakukan identifikasi awal terkait sumber daya dan kearifan lokal yang ada di Kota Sawahlunto. Dengan modal itu, dapat dibuatkan plan pengembangan IKM di kota ini," sebut Ester. 


Sesi materi membangun wawasan kewirausahaan sosial bagi generasi muda pengurus karang taruna ini juga disambut antusias oleh peserta dengan munculnya berbagai pertanyaan diantaranya berasal dari Pendri Ketua Karang Taruna Desa Kubang Tangah yang menanyakan terkait cara mengisi peran karang taruna terhadap adanya rumah produksi ubi yang ada di desanya. 


Begitupun Rinta dari Desa Lunto Timur menanyakan mengenai potensi SDM di desanya sebagai pengrajin tenun songket yang perlu dikembangkan dan ikut melibatkan generasi muda di sana untuk marketing sosialnya. 


Dari pertanyaan yang muncul, kembali Ester berpesan dan memberi jalan solusi untuk keinginan generasi muda karang taruna di Kota Sawahlunto. Secara keseluruhan, Kota Sawahlunto identik dengan kota wisata tambang dan daerah penghasil tenun songket Silungkang. Eksistensi, promosi dan pengelolaan destinasi objek pariwisata yang ada di Kota Sawahlunto tentunya bisa melibatkan masyarakat sekitar dan kelompok organisasi sosial seperti Karang Taruna. 


Hasil kerajinan tangan berupa tenun tadi adalah salah satu yang dapat meningkatkan eksistensi pariwisata kota. Oleh karenanya untuk kegiatan tenun songket yang ada di berbagai kelompok industri rumah tangga tentunya juga bisa diakomodir dengan baik dalam hal diversifikasi produknya oleh Dinas terkait dan Pemko Sawahlunto. Begitupun dengan potensi ubi di kubang tadi juga perlu diperjelas arah diversifikasi produknya. 



"Dalam konsep usaha baik skala rumah tangga (UMKM) hingga IKM, kami Politeknik ATI Padang siap untuk mendampingi adik-adik generasi muda yang ada tergabung di Karang Taruna se-Kota Sawahlunto ini, kami siap mendampingi yang serius menumbuhkan wirausaha dikampungnya, nanti kita mulai dari follow up, ide usaha, penyusunan rencana bisnis (business plan), evaluasi usaha dan keberlanjutan brand/merek usaha (suistinability brand)," beber Ester. 


"Ke semua itu bisa difasilitasi secara gratis konsultasinya oleh Politeknik ATI Padang dan jika mau hadir dilatih langsung oleh unit inkubator bisnis kampus kementerian Perindustrian Politeknik ATI Padang juga bisa mendaftar saat kami membuka pelatihan inkubator bisnis atau jika mau mengadakan pelatihan sendiri di daerahnya masing-masing kami juga bisa hadir mendampingi hingga tuntas diintegrasikan dengan dunia industri," tutup Ester. 


Sementara itu, Kabid Sosial Yosrizal menyampaikan ucapan terima kasihnya atas kehadiran tim Politeknik ATI Padang dalam acara yang diperuntukkan bagi generasi muda karang taruna ini. 


"Kami berharap materi-materi yang telah diberikan dapat membuka wawasan kita semua bahwa lapangan kerja yang paling mudah itu didapatkan adalah dengan berwirausaha. Kami juga apresiasi karang taruna yang menampilkan ide dan konsep-konsep yang berbeda dalam melaksanakan peningkatan kapasitas masyarakat khususnya generasi melalui pelatihan terjadwal dan terstruktur ini," ujar Yosrizal berharap. 


"Dan ini pertama kalinya saya sebagai Kabid Sosial bermitra kerja dengan pengurus karang taruna kota dalam melaksanakan pelatihan. Dari tiga angkatan pelatihan yang telah dilaksanakan melalui aspirasi dana pokok-pokok pikiran anggota DPRD Kota Sawahlunto ini, terlihat pengurus karang taruna sangat inovatif dan memberi manfaat bagi peserta dalam memilih narasumber maupun materinya," pungkas Yosrizal mengakhiri kehadirannya di sesi pelatihan ini. (Rel KT SWL/amp/ton)