Total Aset Rusia yang Disita Uni Eropa Capai Rp263 Triliun selama Krisis Ukraina -->

Iklan Atas

Total Aset Rusia yang Disita Uni Eropa Capai Rp263 Triliun selama Krisis Ukraina

Sabtu, 29 Oktober 2022

Kapal pesiar mewah milik konglomerat Rusia, Sergei Chemezov, bersandar di Pelabuhan Barcelona, Spanyol, 9 Maret lalu. Kapal ini menjadi salah satu aset yang disita Uni Eropa selama agresi militer Rusia di Ukraina.



BERLIN – Uni Eropa telah membekukan aset Rusia senilai sekitar 17 miliar euro (Rp263,56 triliun) sejak Moskow melancarkan agresi militernya ke Ukraina. Hal itu diungkapkan Komisaris Kehakiman Uni Eropa, Didier Reynders, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada akhir pekan ini.


Angka tersebut meningkat dari sekitar 13,8 miliar euro, yakni jumlah aset yang disita dari “para oligarki dan entitas lain” Rusia, terutama di lima negara anggota Uni Eropa hingga Juli lalu, sebagaimana dikutip iNews.id.


“Sejauh ini, aset 90 orang telah dibekukan, lebih dari 17 miliar euro di tujuh negara anggota, termasuk 2,2 miliar euro di Jerman,” ujarnya seperti dikutip media Jerman, Funke, Sabtu (29/10/2022).


Para pejabat Ukraina telah menyerukan agar aset-aset itu digunakan untuk membangun kembali negara mereka yang luluh lantak akibat perang. “Jika itu adalah uang kriminal yang disita oleh UE, dimungkinkan untuk mentransfernya ke dana kompensasi untuk Ukraina,” ucap Reynders.


“Jumlah ini jauh dari cukup untuk membiayai rekonstruksi (Ukraina),” katanya.


Reynders mencatat, sanksi Barat juga telah menyebabkan pembekuan cadangan devisa Bank Sentral Rusia di seluruh dunia dengan nilai total mencapai 300 miliar euro (Rp4.651 triliun). Menurut dia, uang itu dapat digunakan sebagai jaminan.


“Dari sudut pandang saya, paling tidaknya ini memungkinkan untuk menyimpan 300 miliar euro tersebut sebagai jaminan, sampai Rusia secara sukarela berpartisipasi dalam rekonstruksi Ukraina,” tuturnya.


Sejak aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014, sebanyak 1.236 orang termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, serta para oligarki termasuk Roman Abramovich, telah menjadi sasaran pembekuan aset dan larangan memasuki Uni Eropa.(*)