PLTN Zaporizhzhia di Ukraina Kembali Ditembaki, PBB: Anda Bermain Api! -->

Iklan Atas

PLTN Zaporizhzhia di Ukraina Kembali Ditembaki, PBB: Anda Bermain Api!

Selasa, 22 November 2022

 

PLTN Zaporizhzhia


LONDON - Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, yang berada di bawah kendali Rusia, diguncang oleh penembakan pada Minggu, (20/11/2022) menuai kecaman dari pengawas nuklir PBB yang mengatakan serangan semacam itu berisiko menimbulkan bencana besar.


Lebih dari selusin ledakan mengguncang pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa pada Sabtu malam dan Minggu, kata Badan Energi Atom Internasional (IAEA).


Moskow dan Kiev saling menyalahkan atas penembakan fasilitas seperti yang telah mereka lakukan berulang kali dalam beberapa bulan terakhir setelah ledakan sebelumnya.


Kepala IAEA Rafael Grossi mengatakan berita tentang ledakan itu sangat meresahkan.


"Ledakan terjadi di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir besar ini, yang benar-benar tidak dapat diterima. Siapa pun di belakang ini, harus segera dihentikan. Seperti yang telah saya katakan berkali-kali sebelumnya, Anda bermain api!" katanya dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.


Mengutip informasi yang diberikan oleh manajemen pabrik, tim IAEA di lapangan mengatakan telah terjadi kerusakan pada beberapa bangunan, sistem dan peralatan, namun sejauh ini tidak ada yang kritis untuk keselamatan dan keamanan nuklir.


Tim berencana untuk melakukan penilaian pada Senin, (21/11/2022) kata Grossi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu,sebagaimana dikutip Okezone.com.


Operator tenaga nuklir Rusia Rosenergoatom mengatakan akan ada pembatasan pada apa yang dapat diperiksa oleh tim.


"Mereka menafsirkan mandat mereka tidak memiliki batas. Ini tidak benar," kata Renat Karchaa, penasihat CEO Rosenergoatom, kepada kantor berita Tass.


"Jika mereka ingin menginspeksi fasilitas yang tidak ada hubungannya dengan keselamatan nuklir, aksesnya akan ditolak."


Penembakan berulang kali di pabrik di Ukraina selatan telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kecelakaan parah hanya 500 km dari lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia, bencana Chornobyl pada 1986.



Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia menyediakan sekitar seperlima dari listrik Ukraina sebelum invasi Rusia, dan telah dipaksa untuk beroperasi dengan generator cadangan beberapa kali. Ia memiliki enam reaktor VVER-1000 V-320 berpendingin air dan moderasi air rancangan Soviet yang mengandung Uranium 235.


Reaktor dimatikan tetapi ada risiko bahan bakar nuklir bisa menjadi terlalu panas jika daya penggerak sistem pendingin diputus. Penembakan telah berulang kali memutus kabel listrik.


Kementerian pertahanan Rusia mengatakan Ukraina menembakkan peluru ke saluran listrik yang memasok PLTN Zaporizhzhia, sementara TASS mengutip Karchaa yang mengatakan beberapa fasilitas penyimpanan telah terkena tembakan Ukraina.


Dia mengatakan selongsong telah ditembakkan di dekat fasilitas penyimpanan limbah nuklir kering dan sebuah bangunan yang menampung bahan bakar nuklir bekas, tetapi saat ini tidak ada emisi radioaktif yang terdeteksi, menurut TASS.


Perusahaan energi nuklir Ukraina Energoatom menuduh militer Rusia menembaki situs tersebut dan mengatakan setidaknya ada 12 serangan di infrastruktur pabrik.


Dikatakan Rusia telah menargetkan infrastruktur yang diperlukan untuk memulai kembali bagian-bagian pembangkit dalam upaya untuk lebih membatasi pasokan listrik Ukraina.(*)