Pemilik Kedaulatan Adalah Rakyat, Mari Pilih Pemimpin yang Cerdas! -->

Iklan Atas

Pemilik Kedaulatan Adalah Rakyat, Mari Pilih Pemimpin yang Cerdas!

Sabtu, 10 Desember 2022
Sosialisasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Partisipatif Bawaslu Kota Sawahlunto.


Sawahlunto, fajarsumbar.com - Jelang Pemilihan Umum Pemilu 14 Februari 2024 dan Pilkada 27 November 2024 nanti, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Sawahlunto terus menggencarkan sosialisasi dengan mengundang tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan pelaku seni, Sabtu (10/12/2022) di Hotel Cahaya Talawi. 


Sosialisasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Partisipatif Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Sawahlunto ini diikuti oleh 60 orang peserta. 


Ketua Bawaslu Kota Sawahlunto Dwi Murini menyampaikan bahwa dengan rentang waktu masih panjang sangat berpengaruh terhadap pola pikir, pola sikap dalam menghadapi Pemilu yaitu memberikan hak suara. 


Disampaikannya, bahwa tahapan yang sedang berjalan saat ini adalah tahapan menuju penetapan peserta Pemilu yang akan ditetapkan oleh KPU RI pada tanggal 14 Desember 2022 ini. 


"Apakah nanti ada Parpol yang tidak lolos atau Parpol yang lolos, itulah nanti yang akan menjadi fokus terhadap tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan pelaku seni untuk mampu membantu Bawaslu sebagai perpanjangan tangan menyampaikan calon-calon peserta Pemilu, tapi bukan sebagai orang yang terlibat dalam Partai Politik," sebutnya. 


Tujuannya adalah untuk mendorong masyarakat atau orang-orang disekitar untuk memberikan hak pilihnya sesuai dengan pengamatannya dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 


"Mana yang layak sebagai penguasa. Dengan memilih Parpol, artinya kita memilih penguasa. Kalau sudah memilih penguasa, kita akan melihat di situ, penguasa mana yang berpihak kepada kepentingan rakyat, kesehatan masyarakat, kesejahteraan masyarakat dan kepentingan beragama masyarakatnya serta kepentingan pendidikan masyarakatnya," ungkap Dwi Murini. 


Mungkin hal itu mesti dievaluasi secara terus menerus kata Dwi Murini, cuma terkadang selalu terabaikan karena manusia termasuk dalam makhluk pemaaf. "Kita tidak menjadikan evaluasi sebelumnya, untuk memberikan kepentingan-kepentingan yang lebih baik kepada diri kita, lingkungan kita dan negara kita. Bahasanya begini, kalau saya analogikan, yang dibeli kucing dalam karung terus. Setelah itu mengomel dibelakang. Ini contoh yang dipilih, menyesal akhirnya," tuturnya. 


Padahal, rata-rata anak kemenakan atau lingkungan itu biasanya dipengaruhi dengan uang. "Uang mempengaruhi kita untuk memilih. Makanya dengan waktu yang panjang ini, peran kita sebagai tokoh adalah mengingatkan anak kemenakan untuk melihat dari sekarang. Kira-kira peserta Pemilu mana yang layak kita pilih. Karena pengaruh uang ini sangatlah besar," bebernya.


Kalau sudah memilih, artinya kita sudah memilih sesuai dengan apa yang telah kita amati. "Jadi bernegara itu, menurut kami termasuk memotivasi masyarakat memilih sesuai aturan dan berdasarkan pengamatan serta tidak ada penyesalan dikemudian hari," sambungnya. 


Bawaslu Kota Sawahlunto juga menghadirkan narasumber Mantan Ketua Bawaslu Provinsi Sumatera Barat 2017-2022 Surya Efitrimen dan Vifner yang telah lama malang melintang dalam penyelenggaraan Pemilu. Kedua narasumber memberikan edukasi terkait hak konstitusi untuk kedaulatan rakyat sebagaimana pasal 1 ayat (2) UUD 1945 "Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar".


"Pemilik Kedaulatan adalah Rakyat. Mari kita pilih pemimpin yang cerdas," sebagaimana edukasi yang disampaikan kedua narasumber. 


Hadir juga Komisioner Bawaslu, Arlin Junaidi dan Fira Hericel beserta kru sekretariat Bawaslu Kota Sawahlunto dalam sosialisasi ini. 


Bawaslu sebagai lembaga Pengawas pemilu dituntut untuk menjadikan pemilu yang demokratis, berkualitas, dan bermartabat, yaitu pemilu yang dalam proses pelaksanaannya transparan, akuntabel, dan partisipatif, serta hasilnya dapat diterima oleh semua pihak.


Untuk mewujudkan lembaga pengawas pemilu yang kuat selain membutuhkan aturan hukum yang kuat dan jelas, juga penting sosialisasi dan pelibatan berbagai pemangku kepentingan pemilu, peserta pemilu dan masyarakat secara bersama-sama untuk mewujudkan pemilu yang Jurdil, transparan, dan berintegritas.


Partisipasi masyarakat dalam Pemilu dapat dilakukan seperti: a. partisipasi dalam sosialisasi Pemilu; b. turut serta dalam pendidikan politik bagi Pemilih;  c. menolak politik uang; d. partisipasi dalam pengawasan pemilu; e. menyampaikan pengaduan dugaan pelanggaran pemilu; f. menggunakan hak suara dalam pemilu;  g. dan lain sebagainya.


Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat terwujudnya moto Bawaslu "Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu". (ton)