Penampakan salah satu sistem anti-drone VAMPIRE. |
WASHINGTON DC – Amerika Serikat tengah berupaya memasok Ukraina dengan sistem anti-drone yang efektif untuk mengatasi ancaman udara modern. Hal itu diungkapkan Wall Street Journal (WSJ) dalam sebuah laporan, dengan mengutip para pejabat dan analis Barat.
Pada Agustus, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) pernah menjanjikan pengiriman sistem anti-drone VAMPIRE ke Ukraina. Akan tetapi, pada bulan lalu, Washington DC cuma menyetujui kontrak 40 juta dolar AS untuk pasokan senjata lainnya, sebagaimana dikutip iNews.id.
“Amerika Serikat tidak akan mengirimkan empat sistem VAMPIRE pertama hingga pertengahan 2023, sedangkan sepuluh unit lagi diharapkan tiba pada akhir tahun ini,” ungkap WSJ dalam laporannya pada Senin (9/1/2023).
Pakar drone dari Pusat Analisis Angkatan Laut yang didanai Pemerintah AS, Sam Bendett mengatakan, Ukraina membutuhkan ratusan sistem anti-drone di sekitar kota-kota besar, fasilitas militer, dan infrastruktur pentingnya untuk menghadapi ancaman udara modern.
Sistem VAMPIRE, yang merupakan kependekan dari Vehicle-Agnostic Modular Palletized ISR Rocket Equipment, mampu melacak target dan mencegatnya dengan amunisi berpemandu laser. Sistem itu dapat dimuat di bagian belakang truk pikap standar.
Dengan sistem tersebut, Ukraina diharapkan dapat mengatasi drone-drone yang dilaporkan telah digunakan secara luas oleh pasukan Rusia. Washington DC dan Kiev menuduh Moskow menggunakan drone buatan Iran Shahed-136 dalam perang di Ukraina. Akan tetapi, Rusia dan Iran membantah tuduhan itu.(*)