Gunung Marapi Erupsi, Puluhan Pendaki Terjebak di Puncak Dijamin Aman -->

Iklan Atas

Gunung Marapi Erupsi, Puluhan Pendaki Terjebak di Puncak Dijamin Aman

Minggu, 08 Januari 2023
Sembulan abu vulkanik saat Gunung Marapi di Padang Panjang erupsi. (dok,pvmbg)


Padang Panjang - Gunung Merapi, Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) erupsi, Sabtu (7/1/2023). Ada puluhan pendaki terjebak di puncak.


Erupsi gunung Merapi tersebut semburkan abu vulkanik. Atas peristiwa itu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar langsung menutup jalur pendakian ke puncak.


"Kita tutup dulu pendakiannya mulai hari ini," kata Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono, Sabtu (7/1/2023).


Ardi melanjutkan, penutupan dilakukan pada gunung sampai batas waktu yang belum ditentukan. Hal itu berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).


Dia mengatakan saat ini ada sekitar 40-an orang pendaki berada Gunung Marapi.


"Ada sekitar 40-an, pada hari Kamis (5/1/2023) 20 orang dan hari Jumat (6/1/2023) 20 an orang," katanya.


Dia menyebut letusan ini hanya di puncak kawah, sementara rata-rata pendaki berada di sekitar tebing batu bawah.


"Kita sudah imbau sejak pembukaan agar jangan ke kawah, insya allah pendaki aman," katanya.


Menurut Ardi sebelumnya telah dilakukan penutupan saat jelang tahun baru, tepatnya pada 30 Desember 2022 sampai dengan 2 Januari 2023. 


"Salah satu alasan mengapa ditutup Desember sampai 2 Januari lalu karena aktivitas gempa meningkat", tuturnya.


Diketahui, BKSDA Sumbar memutuskan menutup jalur pendakian gunung yang berada di daerah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar itu berdasarkan rekomendasi dari PVMBG.


Informasi beredar di WA Grup Gunung Marapi erupsi pada pukul 06.11 dan 09.44 WIB, Sabtu, 7 Januari.


Erupsi berupa semburan material selama 45 detik pada pukul 6, dan 49 detik pada pukul 9.44 wib 


Jumlah pendaki yang masuk pada hari Kamis sebanyak 20 orang dan pada hari Jumat sebanyak 20 orang.


Sebelumnya pendakian Marapi ditutup 30 Desember - 2 Januari 2023, karena meningkatnya aktivitas vulkanik. Untuk itu ketika pembukaan pendakian, para pendaki sudah disosialisasikan agar tidak berkemah dan mendekati kawah.


Petugas sudah berjaga di pos jalur proklamator dan akan melakukan penyisiran jika telah aman oleh PVMBG.


Status masih level 2 atau waspada dengan rekomendasi masyarakat tidak diperkenankan beraktivitas pada radius 3 KM.


Update pada pukul 12.00 WIB, 7 Januari 2022 , seluruh pendaki sudah proses turun. Tim BKSDA Sumbar sudah stand by untuk mengecek kondisi dan menyiapkan mobil patroli untuk mengangkut ke bawah.


Petugas sudah berkoordinasi dengan Basarnas dan BPBD untuk melakukan evakuasi pendaki.(ab)