Komentar |
| Republik Ceko telah memasok ratusan peralatan militer berat ke Ukraina selama setahun terakhir, termasuk 89 tank. |
WARSAWA - Republik Ceko telah memasok ratusan peralatan militer berat ke Ukraina selama setahun terakhir, termasuk 89 tank. Negara itu berjanji akan terus mendukung Kiev.
Perdana Menteri Petr Fiala pada Rabu (22/2/2023) mengatakan seperempat dari bantuan itu langsung dari gudang negara dan tentara. Sedangkan bantuan lainnya adalah hasil dari lisensi yang dikeluarkan untuk produsen, sebagaimana dikutip iNews.id.
“Berkat upaya Ceko, ratusan kendaraan militer berat telah dikirim ke Ukraina hingga saat ini, dan lebih dari satu juta roket, granat anti-tank, amunisi kaliber besar, dengan nilai total sekitar 1,8 miliar dolar AS," kata Fiala yang berbicara setelah pertemuan negara-negara di sayap timur NATO dengan Presiden AS Joe Biden di Warsawa.
Republik Ceko telah menjadi salah satu pendukung Kiev yang paling awal dan terkuat.
Fiala menambahkan, negara itu telah mengirimkan 226 kendaraan infanteri tempur dan lapis baja, 38 howitzer, 33 peluncur roket ganda, enam sistem pertahanan udara dan empat helikopter.
Pemerintah mengatakan pasokan senilai miliaran dolar AS akan mengalir ke Ukraina dalam beberapa bulan mendatang.
“Kami dapat melakukannya bukan hanya karena tekad kami sendiri tetapi juga berkat sekutu yang memberikan dukungan keuangan, sumber daya keuangan untuk memodernisasi tentara,” kata Fiala.
Kedutaan Besar AS di Praha pekan lalu mengatakan Amerika Serikat akan memberikan 200 juta dolar AS kepada Republik Ceko untuk peningkatan militer dan penggantian peralatan yang dikirim ke Ukraina.
Ceko juga menerima tank tempur Leopard 2A4 dari Jerman sebagai bagian dari program pertukaran internasional untuk memungkinkan aliran senjata ke Ukraina. Republik Ceko juga setuju untuk memperbaiki kendaraan lapis baja Ukraina sebagai bagian dari bantuannya untuk negara tersebut.
Sebelumnya, negara-negara di pertemuan sayap timur NATO pada hari Rabu - yang dikenal bersama sebagai Bucharest Nine dan negara-negara yang selama Perang Dingin bersekutu dengan Moskow atau bagian dari bekas Uni Soviet - menegaskan kembali dukungan untuk Ukraina karena mempertahankan diri melawan Rusia.
"Kami akan terus mendukung upaya Ukraina untuk tujuan ini, selama diperlukan," kata negara-negara tersebut. (*)