Derita Korban Gempa Turki: Tinggal Berdempetan di Mobil di Suhu -20 Celcius -->

Iklan Atas

Derita Korban Gempa Turki: Tinggal Berdempetan di Mobil di Suhu -20 Celcius

Kamis, 16 Februari 2023


Duka mendalam dirasakan warga saat mengingat gempa dahsyat Turki pada Senin 6 Februari 2023.



KAHRAMANMARAZ - Duka mendalam dirasakan warga saat mengingat gempa dahsyat Turki pada Senin 6 Februari 2023 lalu. Gempa terjadi di tengah badai salju yang melanda di pagi buta. 


Pusat perkotaan Merkez di Kahramanmaraz, Turki tampak masih luluh lantak akibat gempa saat itu. Sejumlah korban terdampak yang selamat masih berada di tempat evakuasi menunggu jenazah mereka ditemukan.


Salah seorang korban gempa Turki, Mehmed menceritakan, gempa M 7,8 terjadi sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Dirinya bersama keluarga tengah berada di rumah dan istri serta anak-anaknya sedang tidur di kamar. 


"Saat terjadi gempa kemarin saya tak sempat bangun. Setelah gempa selesai, saya membawa anak-anak ke luar rumah dengan kondisi malam itu sedang badai salju," kata Mehmed dikutip dari laporan langsung reporter iNews, Camar Haenda di Turki, Rabu (15/2/2023).



Tak berselang lama, gempa susulan kembali terjadi dengan M 6,5. Mehmed lantas meninggalkan rumah dengan menggunakan mobil mencari tempat terdekat untuk berlindung. Mereka sekeluarga lantas tidur di mobil dengan suasana kedinginan yang hebat karena Turki pagi itu tengah dilanda badai salju dengan suhu sekitar -20 celcius. 


"Saking melihat banyak masyarakat yg kesulitan berlindung, saya bantu 11 orang tertangga dengan berdempetan di mobil," tutur Mehmed. Setelah menempatkan keluarganya di tempat aman, dia langsung mencari kerabat dekatnya yang terdampak gempa. Di hari kedua pascagempa, dia melihat motor tantenya sudah tertimbun reruntuhan. 


"Saya menyadari kemungkinan keluarga besar saya meninggal dunia. Ada anak-anak dua orang," ucapnya. Hingga hari ke-3 pascagempa, dia dan keluarga masih tinggal di dalam mobil. Namun setelah AFAD (Badan Bencana Nasional Turki) datang ke Kahramanmaraz, dia sekeluarga kembali ke rumah. 


"Rumah kami alhamdulilah tak hancur karena hanya dua lantai. Setelah gempa tak ada satupun pasar yang buka, pihak pemerintah sangat cukup (membantu). Kami juga saling bantu," tuturnya. Mehmed berharap, pemerintah bisa mengambil pelajaran ke depan dengan memperhatkan izin pembangunan sesuai standar. Akibat peristiwa ini saja, 24 orang keluarganya meninggal dunia. 


"Kerugian bukan hanya untuk saya tapi untuk masyarakat Kahramanmaraz," tandasnya. Hingga hari ke-9 pencarian korban, tercatat 233.000 personel rescue relawan terjun membantu proses evakuasi. Kemudian, 12.000 alat berat dikerahkan untuk memperlancar tim rescue mencari korban di atas puing-puing pusat perbelanjaan dan perkotaan. 


Hingga 15 Februari 2023 siang waktu Turki, 37.000 masyarakat meninggal dan 100.000 warga luka-luka dari luka berat sampai luka ringan. Caption: Gempa dahsyat yang mengguncang Turki meninggalkan duka mendalam. Banyak keluarga yang kehilangan anggota keluarganya akibat gempa berkekuatan 7,8 M itu. (*)