Keracunan Massal Kembali Terjadi di Bogor, 55 Murid Pusing dan Mual-Mual usai Makan -->

Iklan Atas

Keracunan Massal Kembali Terjadi di Bogor, 55 Murid Pusing dan Mual-Mual usai Makan

Selasa, 21 Februari 2023

 

Puluhan murid Yayasan Marsudirini di wilayah Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor diduga mengalami keracunan makanan.



Bogor  - Puluhan murid Yayasan Marsudirini di wilayah Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor diduga mengalami keracunan makanan. Beberapa di antaranya masih menjalani perawatan.


Kapolsek Kemang Kompol Ari Trisnawati mengatakan sejauh ini tercatat ada 55 murid yang mengalami gejala keracunan pagi tadi. Mereka mengeluhkan gejala yang sama yakni pusing dan mual-mual, sebagaimana dikutip iNews.id.


"Dibawa ke RS Sentosa dengan bus sekolah," kata Ari, Senin (20/2/2023).


Berdasarkan keterangan rumah sakit, dari jumlah tersebut 20 murid mengalami gejala ringan dan 33 murid gejala sedang. Sisanya, mengalami gejala berat dan masih mendapatkan perawatan medis.


"Siswa yang selesai perawatan dan dinyatakan bisa kembali diperbolehkan pulang," ucapnya.


Sementara itu, Penanggungjawab Yayasan Marsudirini Perwakilan Bogor Helena mengatakan puluhan muridnya itu diduga keracunan usai menyantap beberapa menu makanan dalam kegiatan di asrama pada Sabtu (18/2/2023).


"Jadi anak-anak mengonsumsi shabu-shabu, malamnya dapat es doger yang kami pesan dan ada yang memberi pizza, dan lainnya," ucap Helena.


Para murid mulai mengeluhkan gejala pusing dan mual pada Minggu (19/2/2023) malam. Hingga Senin (20/2/2023) pagi jumlahnya terus bertambah.


"Awalnya anak yang mual sekitar tujuh anak dan kami tangani diberikan susu dulu. Tadi pagi nambah jumlah murid yang mengalami mual langsung membawa ke rumah sakit untuk penanganannya," ujarnya.


Dari 91 murid yang mengikuti kegiatan, total ada 55 di antaranya yang mengalami gejala keracunan. Saat ini, mereka sudah ditangani dan hanya tersisa tiga murid yang masih dalam perawatan rumah sakit.


"Yang tiga orang masih dirawat. Tinggal observasi. Yang dirawat itu dua perempuan dan satu laki-laki. Tentu ini jadi pelajaran buat kami dalam menjaga kebersihan makanan kepada murid," tuturnya.


Terpisah, Kepala Puskesmas Jampang Kecamatan Kemang, dr Dini Agustin menjelaskan pihaknya telah mendatangi yayasan untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. Beberapa sampel makanan dari yayasan sudah dibawa untuk dilakukan uji laboratorium.


"Sampel dari sisa makanan sudah diambil dan akan dicek laboratorium. Kondisi siswa sudah ditangani dengan baik. Selanjutnya kami akan melakukan penyuluhan dan monitoring sekolah terutama pengawasan memberikan makanan," kata dr Dini.


Kasus keracunan massal sebelumnya terjadi di Desa Babakan, Tenjo, Bogor. Sebanyak 84 orang dilarikan ke Puskesmas usai menyantap makanan pada pesta hajatan. (*)