Pendiri Wagner Group Sebut Elite Rusia Tolak Sediakan Amunisi untuk Pejuangnya -->

Iklan Atas

Pendiri Wagner Group Sebut Elite Rusia Tolak Sediakan Amunisi untuk Pejuangnya

Selasa, 21 Februari 2023

 

Yevgeny Prigozhin menuduh pejabat yang tidak disebutkan namanya sengaja menolak menyediakan amunisi untuk pejuangnya.



MOSKOW - Yevgeny Prigozhin, pendiri kelompok tentara bayaran Rusia Wagner menuduh pejabat yang tidak disebutkan namanya sengaja menolak menyediakan amunisi yang cukup untuk para pejuangnya. 


Hal itu sebagai bagian dari persaingan berkelanjutan antara dirinya dan para elite Rusia. Dalam pesan audio berdurasi tujuh menit yang diterbitkan pada Senin (20/2/2023) oleh layanan persnya, Prigozhin yang tampak marah dan emosional mengaku diminta untuk 'meminta maaf dan patuh' jika ingin mengamankan amunisi bagi pasukannya,sebagaimana dikutip iNews.id.


"Saya tidak dapat menyelesaikan masalah ini terlepas dari semua koneksi dan kontak saya," katanya. Prigozhin mengatakan, produksi militer Rusia sekarang cukup untuk memasok pasukan yang bertempur di garis depan. Sementara kesulitan pasokan yang dialami para pejuangnya adalah hasil dari keputusan yang diambil secara sadar oleh elite Rusia.


"Mereka yang mengganggu kami yang mencoba untuk memenangkan perang ini, secara langsung bekerja untuk musuh," katanya. Sejak pecahnya konflik, Prigozhin secara terbuka berseteru dengan para jenderal dan pejabat Kremlin. Dia menuduh mereka tidak cukup bersemangat dalam kampanye melawan Kiev.


Dia juga menahan kritik terberatnya untuk Kementerian Pertahanan Rusia, yang dia tuduh mencoba mengambil pujian atas pencapaian Wagner di medan perang. Masih dalam pesan audionya, Prigozhin juga mengatakan, elite yang tidak disebutkan namanya yang dia salahkan atas kekurangan amunisi adalah mereka yang 'sarapan, makan siang, dan makan malam dari piring emas' dan mengirim kerabat mereka berlibur ke Dubai, tujuan populer elite Rusia.


Secara terpisah, layanan pers Prigozhin mengatakan dalam sebuah posting pada Senin, Grup Wagner mengalami kesulitan memasang iklan di televisi untuk merekrut relawan. Mereka mengimbau saluran TV nasional dan regional serta agen periklanan untuk mendukung kampanye perekrutannya. Pekan lalu, Gedung Putih mengatakan, Wagner telah menderita lebih dari 30.000 korban sejak invasi Rusia ke Ukraina. Sekitar 9.000 dari mereka tewas dalam aksi. 


Sekitar 90 persen dari mereka yang terbunuh di Ukraina sejak Desember adalah narapidana. Itu mengacu pada perekrutan tahanan Prigozhin untuk berperang.(*)