Komentar |
| Pembukaan diklat klasikal |
Padang, fajarsumbar.com - Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama RI melalui Balai Diklat Keagamaan (BDK) Padang melaksanakan 3 pelatihan klasikal diawal tahun anggaran 2023.
Menurut Plt. Kepala Balai Diklat Keagamaan Padang, H. Aprianto melalui Ketua Tim Diklat Administrasi Drs. Emi Arbi yang akrab disapa Pak Datuak, Senin (6/02/2023) pagi di aula pertemuan, pendikan dan pelatihan klasikal tersebut perdana diangkat di tahun anggaran 2023, kondisi ini salah satu wujud percepatan realisasi anggaran di BDK Padang yang kini membawahi 2 provinsi.
"Tahun 2023, wilker BDK Padang berkurang menjadi 2 provinsi, Sumbar dan Jambi. Sedangkan Riau dan Kepri berada di Loka Pekanbaru. Kondisi ini sesuai regulasi (dalam PMA No. 11 tahun 2022). Dengan demikian, diharapkan semua semua tupoksi diklat di BDK Padang bisa terselenggara lebih cepat. Sebagaimana tampak sekarang ini, diklat klasikal yang terdiri dari Diklat Guru Bahsa Inggris MA 60 JP, Diklat manajemen Ekstra Kurikuler 60 JP dan pelatihan fotografi dan videografi 54 JP. Tiga angkatan saat ini, dengan peserta 90 orang. Dari itu, selamat datang calon peserta di BDK Padang, kami harapkan calon peserta semua disiplin. Karena ini menyangkut nama lembaga Saudara, serta kualitas SDM Saudara,"pesan Emi Arbi diamini Irna Fitria, SE, Katim Keagamaan, Dr. Amelia Wihardi, M.Pd.I, Ketua tim fotografi Drs. Nur Asril, MM, Ketua tim Manajemen, Mita Fauzana, M.Pd dan Supriadi, saat seremonial pembukaan diklat klasikal.
"Dalam meningkatkan kompetensi ASN, BDK Padang bekerjasama dengan pimpinan satker Kankemenag Kabupaten Kota di 2 provinsi. Sehingga diutuslah ASN yang layak. Karena kompetensi itu wajib di upgrade. Kepala BDK dengan tim yang sudah dibentuk sudah menyiapkan Widyaiswara dan praktisi profesional di bidangnya. Saudara wajib bersyukur ikut pelatihan ini,"ulasnya.
Untuk dipahami, imbuhnya lagi. Selama diklat ini SDM saudara akan ditambah dan diupgrade sesuai program dan jadwal. Tupoksi BDK Padang adalah memberikan pelatihan, klasikal, PDWK dan PJJ. Diklat ini juga berdampak pada pemenuhan syarat kenaikan pangkat dan syarat posisi jabatan
"Melalui kurikulum dari pusdiklat untuk peningkatan kompetensi kognitif. psikomotor / skill, serta perilaku. Peserta digembleng pemateri dan WI, sehingga profesional, afektif, nilai perilaku dan karakter meningkat. Karena, negara maju kekuatan utamanya adalah karakter. Tidak cukup hanya dengan teknologi semata. Membangun bangsa, teknologinya maju, tapi ada oknum yang karakter bobrok. Tapi, keduanya harus sejajar. Bukan, baru dibuka diklat sebagian peserta sudah tidur ayam. Ini karakter kurang baik. Tapi, Disiplin yang sudah ditanam di BDK, bisa dilestarikan di tempat kerjanya. Itu baru positif, inovasi berjalan baik. Kita harus cinta Kementerian Agama, dimana kita mencari berkah dan nafkah, dimana kita mengabdikan diri setelah kita memilih,"pesan Emi Arbi, jelang pengalungan kokarde tanda peserta diklat.(ul)