Haul ke-34 Kakek Mertua Ganjar, Gus Ulil: Jateng Beruntung Punya Kiai seperti Mbah Hisyam -->

Iklan Atas

Haul ke-34 Kakek Mertua Ganjar, Gus Ulil: Jateng Beruntung Punya Kiai seperti Mbah Hisyam

Minggu, 12 Maret 2023

Suasana haul ke-34 KH Hisyam Abdul Karim atau lebih dikenal Mbah Hisyam. 




PURBALINGGA - KH Hisyam Abdul Karim atau lebih dikenal Mbah Hisyam mungkin bukan sosok ulama terkenal. Namun sejarah mencatatkan kakek Mertua Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu ikut andil dari warga Nahdhliyin di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.


Mendirikan Pondok Pesantren Roudlotus Sukawarah Sholichin Sholichat pada tahun 1929, Mbah Hisyam tak sekadar dakwah namun menjadikan tempat pengaderan para pejuang, sebagaimana dikutip iNews.id.


Selain mengaji, sebagian dari santri juga dibekali ilmu-ilmu lain seperti baris-berbaris, belajar huruf morse, dan juga belajar pertolongan pertama dalam kecelakaan.


Ulil Abshar Abdala atau Gus Ulil menyebut, ketokohan Mbah Hisyam ini lah yang harus diteladani. Jawa Tengah menurutnya beruntung memiliki kiai seperti Mbah Hisyam.


“Mbah Hisyam ini kiai sepuh di kawasan Banyumas, pondoknya berdiri tahun 1929, tiga tahun setelah NU berdiri. Kiai yang luar biasa dedikasinya kepada ilmu, pada tradisi pesantren dan karena orang-orang seperti ini Indonesia bisa menjadi negara seperti ini,” kata Ulil.

Putra menantu dari KH Mustofa Bisri atau Gus Mus itu menyebut sosok kiai yang memungkinkan terwujudnya negara Indonesia. Mbah Hisyam, kata Ulil, adalah orang-orang tersembunyi.


“Kalau nggak ada orang-orang seperti ini, yang ikhlas, yang bekerja untuk mendidik umat tanpa mengharap sedikit pun balasan dari siapa pun, itulah yang membuat negara kita seperti ini,” ungkapnya.


Haul ini, kata dia, penting dilakukan untuk memberikan penghormatan bagi Mbah Hisyam karena jasa mereka jarang disebut.


“Ini lah yang namanya KH Hisyam bin Abdul Karim yang di hauli hari ini ke 34 di Desa Kalijaran Purbalingga dan saya senang sekali mewakili PBNU hadir hari ini untuk menghadiri haul beliau semoga ya tabarrukan, ngalap berkah, atau meminta berkah kepada orang-orang soleh seperti ini,” katanya.


Sementara Gubernur Ganjar Pranowo berhalangan hadir karena dalam waktu bersamaan harus menghadiri kegiatan lainnya di Yogyakarta. Usai acara dan ziarah makam, Ulil yang ditemani sang istri Lenas Tsuroya menerima telepon dari Ganjar.(*)