![]() |
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman pada Senin (13/3/2023). |
Slemen -Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut Gunung Merapi selama sepekan ini meluncurkan dua kali awan panas. Selain itu gunung yang berada di perbatasan DIY Jateng ini juga meluncurkan 160 kali guguran lava.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa mengatakan, selama sepekan cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hingga siang hari, sedangkan sore hingga malam hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 4.500 m, sebagaimana dikutip iNews.id.
"Ketinggian tersebut teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 18 Maret 2023 pukul 06.50 WIB," ujar dia.
Pada minggu ini Gunung Merapi juga 2 kali mengeluarkan awan panas guguran ke arah barat daya atau ke arah hulu Kali Bebeng/Krasak dengan jarak luncur 1.300 m. Selain itu juga teramati guguran lava 160 kali ke arah barat daya yaitu hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter. Suara guguran terdengar sebanyak 7 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.
Sementara morfologi (bentuk) kubah lava dari stasiun kamera Deles 5 Tunggularum, Ngepos dan Babadan 2 menunjukkan bahwa pada kubah barat daya teramati adanya perubahan morfologi yang terjadi akibat adanya guguran dan awan panas guguran.
"Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan. Berdasarkan foto udara tanggal 13 Maret 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 1.686.200 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.312.100 m kubik," ujarnya.
Sementara aktivitas kegempaan dalam minggu ini di antaranya tercatat 2 kali gempa awan panas guguran (APG), 1 kali gempa vulkanik dalam (VTA), 41 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 201 kali gempa fase banyak (MP), 1 kali gempa low frekuensi (LF), 1 kali gempa embusan (DG), 821 kali gempa guguran (RF), dan 5 kali gempa tektonik (TT). "Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi,"ujarnya.
Agus menandaskan jika aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km," ujarnya.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.(*)