Angka Kemiskinan di Pessel Turun Signifikan -->

Iklan Atas

Angka Kemiskinan di Pessel Turun Signifikan

Kamis, 13 April 2023
Bupati Rusma Yul Anwar saat berdialog bersama warga Pesisir Selatan.


Painan - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengungkapkan angka kemiskinan 2022 di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.


Bupati Rusma Yul Anwar menyampaikan selain melalui program perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, penurunan angka kemiskinan tak lepas dari berjalannya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai arus utama pembangunan saat ini.


"Peningkatan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia itu merupakan dua tema besar pembangunan daerah saat ini, sesuai dengan visi-misi kepala-wakil kepala daerah," ungkap bupati di Painan.


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2022 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pesisir Selatan lebih kurang 33 ribu jiwa atau 7,11 persen dari 516 ribu jiwa total populasi daerah berjuluk 'Negeri Sejuta Pesona' itu.


Capaian itu terkonfirmasi lebih rendah 56 basis point dari target dalam RPJMD yang pada periode itu kemiskinan dipatok 7,67 persen. Kemudian juga terpantau turun dari realisasi 2021 yang mencapai 7,89 persen.


Bupati melanjutkan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia pemerintah kabupaten fokus pada perbaikan derajat kesehatan kesehatan dan pendidikan masyarakat.


Daerah membayar iuran layanan kesehatan warga miskin, bahkan mengucurkan Rp38 miliar APBD 2023 untuk biaya premi bagi 37 ribu keluarga kurang mampu yang selama ini belum tersentuh layanan.


Dengan demikian total masyarakat yang memiliki jaminan layanan kesehatan kini mencapai 85 persen, naik dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 64 persen 516 ribu total populasi.


"Sebelumnya hanya 30 ribu jiwa. Setelah kami data, ternyata masih banyak warga kurang mampu yang belum memiliki," terang bupati.


Cakupan itu akan terus ditambah hingga 98 persen di 2024. Kemudian gratis biaya pendidikan sesuai kewenangan kabupaten, sehingga beban rumah tangga keluarga kurang mampu menjadi lebih ringan.


Pemerintah kabupaten optimis dengan derajat kesehatan yang baik serta ditopang pendidikan yang memadai, masyarakat bisa hidup dan bekerja lebih baik demi mencapai taraf kesejahteraannya.


Pesisir Selatan terlepas dari kemiskinan dan beban subsidi otomatis berkurang. Uang iuran kesehatan warga kurang mampu bisa dialihkan untuk program lainnya, sehingga terwujud pembangunan yang berkelanjutan.


"Jadi, sejahtera saja tidak cukup. Cerdas juga, dengan berlandaskan akhlak dan pekerti yang baik," terangnya.


Penurunan kemiskinan juga tak lepas dari program peningkatan ekonomi masyarakat berbasis produk unggulan lewat sentuhan industri, mulai skala mikro kecil dan menengah hingga besar.


Kegiatan pengolahan produksi pertanian dan perikanan ternyata memiliki daya ungkit yang sangat besar, tidak hanya memberikan nilai tambah pada hasil produksi pertanian dan perikanan.


Akan tetapi ulas bupati juga diketahui mampu menyerap tenaga kerja cukup banyak, sehingga memperbesar putaran uang di dalam daerah melalui belanja modal maupun rumah tangga pekerja.


"Namun yang tak kalah pentingnya adalah berbagai kebijakan stimulan dan program subsidi yang digulirkan pemerintah pusat," tutur bupati. (wandy)