Diduga Kesal Warga Seret Dua Wanita Pemandu Lagu ke Pantai dan Ditelanjangi, Videonya Viral -->

Iklan Atas

Diduga Kesal Warga Seret Dua Wanita Pemandu Lagu ke Pantai dan Ditelanjangi, Videonya Viral

Kamis, 13 April 2023
.


Pessel – Beredar video viral wanita pemandu lagu diseret oleh laki-laki ke pantai ditelanjangi di Instagram. Ini diduga warga kesal karena ulah kafe buka hingga larut malam di sebuah kafe di Pesisir Selatan.


Dalam video tersebut terlihat ada beberapa laki-laki yang memaksa dua wanita tersebut untuk melucuti pakaiannya hingga telanjang di sebuah pantai.


Menurut keterangan video tersebut kejadinya terjadi di sebuah pantai di kawasan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.


Salah satu akun Instagram yang menggunggah video tersebut yakni akun Instagram @matarakyat_sumbar, Selasa 11 April 2023.


Dalam keterangannya, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu 8 April 2023 sekitar pukul 23.00 WIB.


Diduga peristiwa ini terjadi karena kemarahan warga yang tidak setuju dengan keberadaan kafe atau tempat hiburan yang masih buka dan menyediakan jasa pemandu lagu.


Seorang perempuan yang dieksploitasi dan diseret ke kawasan pantai mengklaim bahwa dia tidak melakukan apa-apa.


Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Lengayang, Iptu Gusmanto, yang mengatakan bahwa wanita tersebut telah membuat laporan tentang kejadian tersebut.


“Korban sudah datang membuat laporan. Cuma kita masih proses untuk melihat bagaimana tindak lanjutnya,” katanya saat dihubungi, Selasa 11 April 2023.


Iptu Gusmanto menjelaskan, pihaknya masih mempelajari permasalahan ini.


“Sebenarnya permasalahan ini sudah selesai awalnya, namun videonya viral dan keluarga tidak nyaman hingga akhirnya melapor,” kata dia.


Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan proses laporan ini dan akan berkoordinasi dengan Polres Pesisir Selatan.


Gusmanto juga mengatakan bahwa kemarahan warga mungkin sudah jenuh melihat akitivitas kafe yang buka hingga larut malam.


“Baru itu informasinya. Mungkin warga sudah jenuh, karena kafe buka pada malam hari,” ujarnya.


Gusmanto juga mengatakan bahwa pihaknya akan menelusuri kenapa warga bisa sampai main hakim sendiri.


“Tidak mungkin warga langsung mengamuk saja. Tetapi karena warga ramai, dan adanya aksi yang berlebihan sehingga tidak dapat dikendalikan,” ujarnya. (*)