Karet dan Kakao Jadi Komoditas Unggulan Pessel -->

Iklan Atas

Karet dan Kakao Jadi Komoditas Unggulan Pessel

Senin, 08 Mei 2023
.


Pessel - Julianavia, SH,MSi anggota DPRD Pesisir Selatan dari Partai Persatuan Pembangunan mengatakan, DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, mendukung usaha Bupati Rusma Yul Anwar, M.Pd untuk menjadikan karet dan kakao menjadi komoditas unggulan sektor perkebunan wilayah tersebut pada 2023 ini.


Ia mengakui bahwa ada dua jenis komoditi itu, dijadikan produk unggulan perkebunan karena ketersediaan lahan dan prospek daya tumbuh komoditi itu sangat bagus.


Jika Dikelola dengan Baik, Rakyat Pessel Bisa Lebih Sejahtera Manfaatkan Tujuh Potensi Sumber Daya Laut

 

“Sejak beberapa tahun terakhir, produksi dua komoditi itu terus mengalami peningkatan di kabupaten itu, begitu juga dengan kualitas komoditi tersebut juga terbilang bagus dan tidak kalah bersaing dengan produksi daerah lain”, ujarnya.


Mesih menurutnya, hampir seluruh wilayah di kabupaten ini bagus untuk pengembangan kakao dan karet. Sejak beberapa tahun belakangan, produksi dua jenis komoditi ini terus terjadi peningkatan, sedangkan kualitasnya tidak kalah bersaing dengan daerah lain. Dengan terjadinya peningkatan hasil dan banyaknya masyarakat yang berusaha pada dua komoditas perkebunan tersebut dari tahun ke tahunnya, sedikitnya dapat memperbaiki perekonomian masyarakat setempat.


“Minat masyarakat untuk berusaha pada perkebunan dua komoditas ini cukup tinggi karena pemeliharaan serta pengelolaannya pascapanen relatif mudah. Begitu juga dengan harga jual di pasaran cukup bagus sehingga banyak masyarakat tertarik untuk berkebun kakao dan karet ini,” ujarnya Senin 8 Mei 2023.


Saat ini luas areal tanaman karet di Kabupaten Pesisir Selatan tercatat 8.050 hektare dengan produksi sekitar 5.400 ton dan status lahan yang dimiliki adalah perkebunan rakyat.(wandi)


Sedangkan Kakao, memasuki triwulan ke tiga tahun ini luas areal tanam produktif di kabupaten itu mencapai 2.150 hektar. Angka itu naik dari tahun-tahun sebelumnya, pada 2023 tercatat seluas 1.950 hektare. Tingkat produksi pada tahun 2023 sebanyak 925 ton. Juga terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya (2022) yakni tercatat sebanyak 820 ton. (wandi)