Pentingnya Baitul Arqam Untuk Penguatan Ideologi Bermuhammadiyah -->

Iklan Atas

Pentingnya Baitul Arqam Untuk Penguatan Ideologi Bermuhammadiyah

Kamis, 25 Mei 2023

Dr. (c) Yasmansyah, M.Pd, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tanah Datar 2022-2027

Tanah Datar, fajarsumbar.com - Baitul Arqom adalah suatu bentuk perkaderan Muhammadiyah, yang merupakan modifikasi atau penyesuaian dan penyederhanaan dari Darul Arqom, yang berorientasi pada pembinaan Ideologi dan kepemimpinan Muhammadiyah, untuk menciptakan kesamaan dan kesatuan sikap, integritas, wawasan, dan cara berpikir di kalangan pimpinan maupun anggota persyarikatan dalam melaksanakan misi Muhammadiyah. 


Adapun tujuan Baitul Arqom adalah pertama, peserta Baitul Arqom diharapkan memiliki kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir dalam memahami dan melaksanakan misi Muhammadiyah, dan kedua, peserta Baitul Arqom memiliki pemahaman yang benar terhadap ideologi gerakan Muhammadiyah.


Kader Muhammadiyah itu harus memiliki 5 er. Pertama, Pinter (Cerdas) yaitu setiap kader harus memiliki kecerdasan yang cukup untuk bisa mengemban amanah, memahami dan menyelesaikan masalah, mencari solusi untuk umat dan bangsa. Kedua, Cageur (Sehat Jasmani) yaitu kader harus memiliki kesehatan jasmani yang baik, sehingga bisa optimal dalam menjalankan tugas dan jabatannya di organisasi. 


Ketiga, Bageur (Berkahlak Baik) yaitu seorang kader tentu akan menjadi contoh suri tauladan bagi anggota dan bawahannya, tentu harus memiliki akhlak yang baik. Keempat, Bener (Aqidahnya benar, lurus) yaitu kader harus memiliki aqidah yang bersumber pada Al-Qur an dan Assunnah, yang menghantarkan dirinya dan anggotanya ke jalan yang dirihoi oleh Allah SWT. 


Dan yang terakhir Kelima, Singer (Terampil) yaitu Kader Muhammadiyah harus memiliki keterampilan yang cukup, kalau bisa jangan hanya satu keterampilan, sehingga saat organisasi membutuhkan keterampilan tertentu, kaderlah yang hadir saat dibutuhkan.


Dalam kehidupan di dunia ini menuju kehidupan di akhirat nanti, pada hakikatnya Islam yang serba utama itu benar-benar dapat dirasakan, diamati, ditunjukkan, dibuktikan, dan membuahkan rahmat bagi semesta alam sebagai sebuah manhaj kehidupan (sistem kehidupan) apabila sungguh-sungguh secara nyata diamalkan oleh para pemeluknya. 


Dengan demikian Islam menjadi sistem keyakinan, sistem pemikiran, dan sistem tindakan yang menyatu dalam diri setiap muslim dan kaum muslimin sebagaimana menjadi pesan utama risalah da’wah Islam. 


Da’wah Islam sebagai wujud menyeru dan membawa umat manusia ke jalan Allah SWT, pada dasarnya harus dimulai dari orang-orang Islam sebagai pelaku da’wah itu sendiri (ibda binafsika), sebelum berda’wah kepada orang/pihak lain sesuai dengan seruan Allah: 'Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa neraka'. 


Upaya mewujudkan Islam dalam kehidupan, dilakukan melalui da’wah itu ialah mengajak kepada kebaikan (amar ma’ruf), mencegah kemunkaran (nahyu munkar), dan mengajak untuk beriman (tu’minuna billah) guna terwujudnya umat yang sebaikbaiknya atau khairu ummah. 


Berdasarkan pada keyakinan, pemahaman, dan penghayatan Islam yang mendalam dan menyeluruh itu, maka bagi segenap warga Muhammadiyah, merupakan suatu kewajiban yang mutlak untuk melaksanakan dan mengamalkan Islam dalam seluruh kehidupan, dengan jalan mempraktikkan hidup Islami dalam lingkungan sendiri, sebelum menda’wahkan Islam kepada pihak lain. 


Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, maupun warga Muhammadiyah sebagai muslim, benar-benar dituntut keteladanannya dalam mengamalkan Islam di berbagai lingkup kehidupan, sehingga Muhammadiyah secara kelembagaan dan orang-orang Muhammadiyah secara perorangan, serta kolektif sebagai pelaku da’wah, menjadi Rahmatan lil `alamin dalam kehidupan dimuka bumi ini. (**) 

Penulis : Dr.(c) Yasmansyah, S.Ag, M.Pd, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tanah Datar 2022-2027