Rusia Akhiri Perjanjian dengan NATO, Moskow Bisa Tempatkan Senjata di Mana Pun -->

Iklan Atas

Rusia Akhiri Perjanjian dengan NATO, Moskow Bisa Tempatkan Senjata di Mana Pun

Rabu, 17 Mei 2023

Ketua Duma Negara (Parlemen) Rusia, Vyacheslav Volodin (kanan).



Moskow– Parlemen Rusia menyetujui pengunduran diri Moskow dari Perjanjian Angkatan Bersenjata Konvensional di Eropa (CFE). Dengan begitu, berakhirlah perjanjian senjata antara Rusia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). 


"Washington (AS) dan Brussels (NATO), terobsesi dengan gagasan membangun dunia unipolar, dengan menggerakkan NATO ke timur, menghancurkan sistem keamanan global,” ungkap Ketua Duma Negara (Parlemen) Rusia, Vyacheslav Volodin, dalam sebuah pesan di Telegram, Selasa (16/5/2023).


Dia mengatakan, anggota NATO mengklaim aliansi mereka dibuat hanya untuk tujuan pertahanan pada awal pembentukannya. Akan tetapi, blok tersebut menurut Volodin tak ubahnya “serigala berbulu domba”. 


“Mereka hanya menyerang dan maju, membawa penderitaan pada banyak orang, menghancurkan negara-negara: Yugoslavia, Afganistan, Libya, Irak, Suriah,” kata Volodin.


Dia menambahkan, pengiriman senjata dari Amerika Serikat ke Ukraina setahun belakangan ini semakin menggoyahkan situasi dunia, sebagaimana dikutip iNews.id.


Volodin mengklaim, AS mengambil tindakan tersebut untuk mempertahankan hegemoninya dan ini memicu malapetaka global. Sementara itu mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev juga mengomentari keputusan parlemen negaranya. Dia mengatakan, perjanjian itu telah kehilangan relevansinya bagi Moskow sejak 2007. 


Medvedev lebih lanjut mengatakan, sekarang tidak ada yang akan mencegah Rusia untuk menempatkan senjata di tempat mana pun yang diinginkan Moskow untuk melindungi kepentingan nasionalnya. 


Dia juga menuturkan, Rusia akan memaksimalkan produksi senjata, militer, dan peralatan khusus. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (10/5/2023) pekan lalu menandatangani keputusan yang mengakhiri perjanjian CFE.


CFE adalah perjanjian kontrol senjata pasca-Perang Dingin yang ditandatangani pada 19 November 1990 di Paris antara dua blok militer, NATO dan Pakta Warsawa. Perjanjian itu antara lain membatasi tank, kendaraan lapis baja, artileri, helikopter, dan pesawat tempur, selain memerintahkan penghancuran persenjataan berlebih.


Pada 1999, sebuah perjanjian CFE yang diperbarui dirancang dan disetujui di Istanbul, Turki, dengan mempertimbangkan realitas baru seperti pembubaran Pakta Warsawa dan perluasan NATO. Karena negara anggota NATO tidak meratifikasi perjanjian tersebut, Putin menangguhkan partisipasi Rusia dalam perjanjian CFE pada 2007.(*)