Bupati, Wakil , ketua DPRD Solok Selatan berkenan memotong tompeng, pertanda acara Sedekah Bumi dimulai. (Abg) |
Solsel, fajarsumbar.com--Ratusan warga Jorong Bukik Malintang Utara, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan (Solsel) melakukan syukuran Sedekah Bumi ke 78.
Acara ini merupakan kegiatan turun temurun warga suku Jawa yang telah berkembang di Solok Selatan, dengan cara bersukur, acara ini turut dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD beserta anggota. Senin (12/6/2023).
Ketua DPRD Solok Selatan Zigo Rolanda dalam sambutanya mengatakan, sudah 71 tahun dan kita bersama patut bersyukur dan memberikan apresiasi kepada para tokoh-tokoh kita mendahului kita karena telah memberikan budaya dan tradisi sehingga sampai hari ini kita bersama bisa melestarikan dan menjaga budaya tersebut.
Kita sampaikan kepada pejuang Islam Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pada kesempatan ini, masyarakat kami di Jorong Bukit Malintang, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir telah memperlihatkan budaya dan kegotongroyongan yang luar biasa, tanpa adanya oerbedaan suku, ras dan agama.
Tentu Bapak Ibu sekalian pada budaya ini agar bisa dilestarikan dan bagi kawan-kawan penerus kita di Kabupaten Solok Selatan Nagari Lubuk Gadang khususnya di Jorong Bukit Melintang Utara.
Hanya saja kita meminta berdoa dengan kita yang ada di sini kami juga dari pemerintah daerah dan DPRD selalu mendukung segala kegiatan dengan tujuan kebersamaan, tentu nya Doakan kami diberi kesehatan pikiran yang sehat atau yang sehat dan Yang pastinya berikan kekompakan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Bupati Solok Selatan Khairunas dalam arahanya mrngatakan, pada kesempatan yang berbahagia ini, ucapan terimakasih kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah mengadakan kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi yang diberikan oleh tuhan yang maha kuasa. Disamping itu sebagai bentuk dukungan nya terhadap pemerintah daerah khususnya dibidang pertanian dan kebudayaan.
Selama bertahun-tahun budaya sedekah bumi ini telah diselenggarakan oleh masyarakat kita di Kabupaten Solok Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa sejak dari dulunya kita sudah menerapkan prinsip bhineka tunggal ika dengan baik. Walaupun dikabupaten Solok Selatan mayoritas masyarakat minangkabau,namun keberlangsungan aktifitas budaya lain dalam hal ini budaya masyarakat jawa tidak terhambat.
Bagi kami pemerintah daerah apapun budayanya sepanjang itu berkontribusi positif terhadap pembangunan daerah pasti akan kita berikan dukungan. Apalagi kegiatan sedekah bumi ini juga memiliki makna kegotongroyongan yang dapat mempersatukan seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini juga menunjukkan bagaimana hasil pertanian kita di Kabupaten Solok Selatan, yang merupakan mayoritas dan sektor terbesar yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian masyarakat.
Beberapa hari yang lalu saya telah mendapatkan berbagai edukasi pada saat pelaksanaan Pekan Nasional Petani dan Nelayan di Padang, begitu banyak ragam produk dan teknologi pertanian yang dipamerkan. Begitu luar biasa kemajuannya. Hal ini tentu harus kita sikapi dengan bijak, artinya dalam hal produksi pertanian harus kita tingkatkan namun kebudayaan gotong royong seperti sedekah bumi ini harus terus kita pertahankan.
Saya berharap pada kegiatan ini, kita terus termotivasi untuk meningkatkan produktifitas pertanian dan juga mendapatkan maknanya, yakni menjalin silaturrahmi, persatuan dan kesatuan, untuk bersama-sama membangun daerah yang kita cintai ini. (Abg)