![]() |
. |
Padang, fajarsumbar.com - Universitas Ekasakti (Unes) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Nasional. Acara tersebut dihadiri oleh Rektor Unes, Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, dan Ketua Umum IAI Nasional, Art. G Budi Yulianto, IAI, AA. Penandatanganan MoU dilakukan di Ruang Sidang Rektor Lantai 1 Gedung Rektorat Unes, Senin (5/6).
Selanjutnya, dilakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Program Studi Arsitek Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Ekasakti dengan IAI Sumatera Barat. Penandatanganan MoA tersebut melibatkan Ketua Prodi Arsitek, Dr. Ir. Ernawati Siregar, dan Ivo Fridina.
Acara tersebut juga dihadiri beberapa tokoh, termasuk Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unes, Dr. Ir. I Ketut Budaraga, Wakil Rektor I, Dr. Agussalim, Dekan Fakultas Teknik dan Perencanaan Unes, Rizal Abu, serta beberapa dosen. Selain itu, Unes juga memberikan plakat kepada Ketua Umum IAI Nasional sebagai tanda penghargaan.
Rektor Unes menjelaskan, kerjasama ini bertujuan untuk memperluas sistem pendidikan dalam bidang arsitektur, dengan menggabungkan pendekatan teoritis di kampus dan pendekatan praktis di dunia kerja, industri, dan wiraswasta. Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Kelas Merdeka yang mendukung pengembangan sistem pendidikan yang holistik.
Menurut Rektor, menjadi seorang arsitek membutuhkan tidak hanya pemahaman teoritis, tetapi juga pengalaman praktis di lapangan. Seorang arsitek baru dapat diakui sebagai profesional setelah menghabiskan waktu delapan tahun untuk mempelajari dan memahami bidang tersebut. Fakultas Teknik dan Perencanaan Unes saat ini memiliki sembilan dosen arsitek, yang memungkinkan pembukaan pendidikan profesi arsitek di universitas tersebut.
Ketua Umum IAI Nasional, Art. G Budi Yulianto, IAI, AA, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2019 hingga saat ini, baru 49 perguruan tinggi yang menjalin kerjasama dengan IAI Nasional. Untuk memperoleh gelar profesi arsitek, diperlukan waktu dua tahun. Hingga saat ini, hanya tujuh perguruan tinggi di Jawa, Makassar, dan Sumatera Utara yang telah membuka pendidikan profesi arsitek.
IAI Nasional menyatakan kesiapannya untuk menjadi mitra kerja dan mitra belajar dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat. (Hms)