![]() |
Gunung Lokon |
Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan peningkatan aktivitas Gunung Lokon yang terletak di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Peningkatan aktivitas ini terlihat dari perubahan status Gunung Lokon dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) sejak 17 Juli 2023 pukul 18.00 WITA.
Kepala Badan Geologi PVMBG, Sugeng Mujiyanto, mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar kawah Tompaluan Gunung Lokon untuk menjauh dari area tersebut. "Dalam tingkat aktivitas level III (Siaga), masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 KM dari kawah Tompaluan (pusat aktivitas)," ujar Sugeng seperti dikutip dari laman resmi PVMBG ESDM pada Selasa (18/7/2023).
Sugeng mengungkapkan bahwa dalam kondisi siaga ini, terdapat potensi letusan dan hujan abu. Oleh karena itu, dia mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker dan kacamata pelindung hidung dan mulut jika terjadi potensi tersebut.
"Ikuti perkembangan aktivitas Gunung Lokon dengan memperhatikan informasi dari PVMBG. Jangan panik, tetapi tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang," tambah Sugeng.
Selain ancaman hujan abu dan letusan, Gunung Lokon juga berpotensi mengeluarkan lahar yang dapat mengalir melalui sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung tersebut. Sugeng menekankan agar masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya lahar pada sungai-sungai tersebut, terutama saat musim hujan.
"Musim hujan masih berlangsung di sekitar Gunung Lokon, oleh karena itu masyarakat dihimbau agar berhati-hati terhadap kemungkinan lahar hujan di Sungai Pasahapen dan sungai-sungai lain yang berhulu di puncak Gunung Lokon. Karena material letusan gunung mudah terbawa oleh aliran air dan dapat menjadi lahar hujan," jelas Sugeng.
Ancaman bahaya yang perlu diwaspadai saat ini adalah terjadinya letusan freatik hingga magmatik, baik dengan atau tanpa diikuti oleh aliran awan panas letusan yang tiba-tiba. Erupsi freatik adalah letusan yang disebabkan oleh kontak antara uap magma dan air hidrotermal yang terjadi secara mendadak dan dapat diikuti oleh erupsi freatomagmatik-magmatik. Letusan dapat disertai dengan lemparan material pijar berukuran lapili hingga bongkah-bongkah besar dan hujan abu tebal, dengan atau tanpa diikuti oleh aliran awan panas letusan yang tiba-tiba.
"Masyarakat yang berada di sekitar alur Sungai Pasahapen diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya awan panas," pesan Sugeng.
PVMBG terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Lokon dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Masyarakat diharapkan tetap tenang, tetapi tetap waspada dan mengikuti arahan dan peringatan dari pihak berwenang.(des)