Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran -->

Iklan Atas

Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran

Sabtu, 29 Juli 2023
Gunung Merapi


Sleman - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitasnya dengan meluncurkan awan panas guguran. Kejadian ini terjadi pada tanggal 28 Juli 2023 malam sekitar pukul 18.37 WIB, dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi selama 113 detik. Kali ini, awan panas guguran mengarah ke barat daya dengan jarak luncur sekitar 1.500 meter.


"Seperti yang biasanya terjadi, awan panas guguran kali ini mengarah ke Kali Bebeng atau Kali Krasak dan angin bertiup ke arah timur," ungkap Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santosa, pada Jumat (28/7/2023) malam.


Agus menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Merapi dalam 6 jam sebelum terjadinya awan panas guguran ini cukup minim. Aktivitasnya tidak terlalu mencolok atau mengkhawatirkan.


Selama 6 jam sebelum kejadian, yaitu mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, kondisi cuaca di sekitar Gunung Merapi relatif cerah dengan awan yang menyelimuti langit. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara berkisar antara 17,6 hingga 18°C, kelembaban udara mencapai 26 hingga 87,5%, dan tekanan udara berada di kisaran 873,5 hingga 917,3 mmHg.


"Gunung terlihat jelas, dan tidak terlihat asap kawah," tambahnya.


BPPTKG mencatat bahwa dalam periode tersebut terjadi 2 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya atau menuju Kali Bebeng. Selain itu, terdapat sejumlah aktivitas gempa, termasuk 33 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 hingga 23 mm dan berdurasi 11,32 hingga 171,64 detik. Terjadi pula 1 gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 3 mm dan berdurasi 6,92 detik.


"Kemudian, ada 3 kali gempa hybrid/fase dengan amplitudo 3-4 mm dan berdurasi 4,24-5,64 detik," tambah Agus.


Agus menambahkan bahwa tingkat aktivitas Gunung Merapi masih tetap pada Level III atau berstatus Siaga. Meskipun demikian, dia mengimbau agar warga tetap waspada. Pasalnya, potensi bahaya saat ini adalah guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, termasuk wilayah Sungai Boyong dengan jarak maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng dengan jarak maksimal 7 km.


Di sektor tenggara, potensi bahaya meliputi wilayah Sungai Woro dengan jarak maksimal 3 km dan Sungai Gendol dengan jarak maksimal 5 km. Selain itu, kemungkinan adanya lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat mencapai radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.


"Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Selain itu, masyarakat diharapkan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi," imbau Agus.(des)