IHSG Menguat 0,24 Persen, Investor Asing Catat Beli Bersih Rp2,73 Triliun -->

Iklan Atas

IHSG Menguat 0,24 Persen, Investor Asing Catat Beli Bersih Rp2,73 Triliun

Senin, 24 Juli 2023
ilustrasi saham


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan sebesar 16,61 poin atau 0,24 persen, mencapai level 6.880 pada perdagangan pekan lalu. Selama sepekan tersebut, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp2,73 triliun.


Dalam satu minggu terakhir, IHSG mengalami dua kali kenaikan dan dua kali penurunan, dengan sisa perdagangan libur pada Rabu (19/7) yang bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah. Secara keseluruhan, performa IHSG berhasil menguat sebesar 1,04 persen.


Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Yulianto Aji Sadono, menyatakan bahwa penguatan terbesar terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa, yang meningkat sebesar 10,54 persen dari Rp8.789 triliun menjadi Rp9.715 triliun.


Frekuensi transaksi harian juga mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen, dari 1.176.724 transaksi pada pekan sebelumnya menjadi 1.180.802 transaksi.


Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa juga mengalami peningkatan menjadi Rp9.940 triliun, naik sebesar 0,28 persen dari Rp9.912 triliun pada pekan sebelumnya.


"Perubahan pada pekan ini terjadi pada rata-rata volume transaksi bursa, yaitu sebesar 1,69 persen menjadi 17,084 miliar saham dari 17,378 miliar saham pada pekan sebelumnya," ungkap Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resmi di situs IDX, Jumat (21/7).


Menurut Pengamat Pasar Modal, Oktavianus Audi, IHSG diperkirakan akan mengalami kenaikan terbatas pada pekan ini. Audi memperkirakan IHSG akan berada di rentang support 6.879 dan resistance 6.971.


Terdapat tiga sentimen utama yang perlu diwaspadai oleh Audi dalam pekan terakhir Juli 2023 ini.


Pertama, keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan di angka 5,75 persen. Audi menganggap keputusan tersebut sebagai sentimen negatif bagi pasar saham.


Kedua, rilis data pertumbuhan kredit bulan Juni 2023 yang diperkirakan tumbuh terbatas. Audi mencatat data survei BI menunjukkan bahwa saldo bersih tertimbang (SBT) turun di bulan Juni menjadi 81,7 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 82,6 persen.


"Ini merupakan sentimen negatif karena menggambarkan berlanjutnya perlambatan pertumbuhan kredit akibat kenaikan suku bunga," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (22/7).


Ketiga, Audi juga mempertimbangkan sentimen dari luar negeri, di mana The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,25 persen sampai 5,50 persen pada pertemuan bulan Juli ini. Hal ini dianggap sebagai sentimen buruk bagi pasar saham.


Dalam menghadapi situasi ini, Audi memprediksi bahwa sektor energi dan agrikultur akan mendulang keuntungan pada pekan ini. Kedua sektor ini diprediksi akan mengalami pertumbuhan karena kenaikan harga komoditas dan potensi pergerakan teknikal saham yang baik. Audi merekomendasikan empat saham yang menurutnya menarik secara teknikal.


Pertama, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang mengalami kenaikan sebesar 2,14 persen ke posisi 955 pada pekan lalu. Audi memproyeksikan saham MEDC bisa menembus level 1.050 pada pekan ini.


Kedua, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 50 poin ke angka 2.420 pada pekan lalu. ADRO diprediksi bergerak di rentang 2.310 hingga 2.600 pada pekan ini.


Ketiga, saham PT Triputra Argo Persada Tbk (TAPG) yang diperkirakan bisa tembus angka 675.


Keempat, Audi merekomendasikan saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang diperkirakan bisa mencapai posisi 3.070.


Sementara itu, Pelatih Investasi Saham dan Derivatif, sekaligus CEO Akela Trading System, Hary Suwanda, menilai bahwa IHSG masih berada dalam tren naik dengan upaya untuk menembus level sebelumnya di angka 6.970. Pada pekan ini, Hary memperkirakan indeks pasar akan berada di level support 6.780 dan 6.729 serta resistance 7.006 dan 7.067.


"Ada Federal Open Market Committee (FOMC) pada 25 Juli-26 Juli, di mana kemungkinan besar The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps. Ini memberikan tekanan yang cukup kuat untuk rupiah, di mana selisih suku bunga BI 7-days reverse repo rate dan suku bunga AS sudah sangat kecil sekali," jelas Hary.


Untuk itu, Hary menyarankan para investor untuk memperhatikan saham-saham unggulan di Indonesia, terutama di sektor batu bara apabila ada tren pelanjutan penguatan.


Adapun tiga saham pilihan yang direkomendasikan oleh Hary adalah sebagai berikut:


Pertama, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen pada pekan lalu ke posisi 2.790. Hary memperkirakan PTBA akan berkinerja baik pada pekan ini dengan rentang pergerakan 2.280 hingga 2.580.


Kedua, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang mengalami kenaikan 1.275 poin ke level 26.775 pada pekan lalu. Hary memproyeksikan ITMG akan melonjak hingga mencapai 28.450.


Ketiga, Hary menyarankan para investor untuk melirik saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). Ia memprediksi ERAA akan bergerak di level support 470 dan resistance 505.(dj)