![]() |
Anggota DPRD Bukittinggi, Ibnu Asis bersama pejabat terkait dalam kegiatan reses ke Mandiangin Koto Selayan. |
Bukittinggi, fajarsumbar.com-Reses merupakan agenda rutin setiap anggota DPRD. Kegiatan sekali empat bulan itu dianggap lumrah. Tapi, berbeda dengan anggota DPRD Kota Bukittinggi, Ibnu Asis. Masyarakat justru merasa terpanggil untuk mengikuti agenda anggota dewan PKS itu di daerah pemilihannya.
Ibnu Asis melaksanakan reses di Mandiangin Koto Selayan, Jumat (14/7). Acara dilaksanakan di halaman kantor camat Mandiangin Koto Selayan. Kegiatan itu dihadiri oleh ratusan masyarakat.
Dibarengi hujan yang turun gerimis, masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan reses ini. Ratnawita, salah seorang penggiat UMKM di Sarojo menyampaikan bahwa dirinya merasa terpanggil untuk menghadiri kegiatan reses pria bersahaja yang kerap dipanggil 'Abi' itu. "Abi merupakan sosok yang sangat dekat dan peduli dengan pelaku UMKM di Bukittinggi," ujar Ratnawita.
Lain lagi halnya dengan Denny Rahmalia, salah seorang penggiat KWT di Garegeh. Denny menyatakan bahwa dirinya merasa tersanjung dan terhormat karena diundang langsung oleh Abi. "Sselama ini Abi memiliki perhatian dan kepedulian terhadap implementasi pertanian di perkotaan yang merupakan salah satu visi Kota Sanjai ini," ujar Denny.
Reses Ibnu Asis kali ini terasa begitu istimewa, karena diawali dengan penyampaian taushiyah agama oleh Ustadz Ahmad Budiman, Lc, MA. Ustad Ahmad Budiman merupakan alumnus Al-Azhar Mesir. Dalam tausiahnya, Ustad Ahmad Budiman mengingatkan pentingnya menjaga hubungan dengan Allah SWT dan juga hubungan dengan sesama manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.
Tampak hadir dalam kegiatan reses yang diselenggarakan secara interaktif itu, Camat Mandiangin Koto Selayansekaligus sebagai tuan rumah, Sekretaris DPRD Bukittinggi dan kepala OPD di lingkungan Pemerintah Daerah, dan Lurah se- Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.
Sementara itu, Ibnu Asis mencatat dengan serius aspirasi dan masukan dari masyarakat. Ia menekankan agar Pemerintah Kota Bukittinggi perlu lebih serius dan peduli terhadap pengembangan UMKM. Kemudian, mimplementasi pendidikan gratis bagi peserta didik dan segera mengatasi kelangkaan gas bersubsidi 3 kg di tengah-tengah masyarakat. "Persoalan-persoalan ini agar segera disikapi oleh Pemerintah Kota Bukittinggi," ujar Ibnu Asis. (Zal)