![]() |
. |
Tak hanya itu, namun L'Oreal-UNESCO juga memberikan dana penelitian secara bersaing sesama peneliti sebesar 400 juta untuk 4 orang peneliti perempuan, ujar Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat - LP2M Unand Dr.-Ing. Ir. Uyung Gatot Syafrawi Dinata, M.T, ketika mewakili Rektor Unand pada Sosialisasi L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2023 di Gedung Rektorat Lantai IV Unand Limau Manis Padang, Kamis (27/07/2023.
"Kita berharap melalui kegiatan sosialisasi ini sekaligus dapat memberikan pemahaman dan bekal untuk para peneliti muda perempuan untuk bisa lolos, pada program L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2023 ini," ujar Uyung.
Menurutnya, kgiatan ini telah diselenggarakan secara global sejak Tahun 1988 dan pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2004. Sampai saat ini telah 67 perempuan peneliti muda Indonesia yang telah berhasil meraih pendanaan penelitian dari L'Oreal-UNESCO dan lima orang di antaranya sukses di ajang yang sama tingkat Internasional.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para peneliti berbakat dapat mendapat dukungan dan semangat yang lebih tinggi dalam membawa perubahan lewat dunia sains.
Uyung menyebutkan, kebanyakan dosen peneliti maupun mahasiswa Unand dari kalangan perempuan berpotensi untuk meraih beasiswa Program For Women in Science 2023 yang terbuka lebar bagi peneliti perempuan, namun usia 40 tahun pada September 2023 nanti.
Pada sosialisasi Program L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2023 secara daring dan luring itu, menghadirkan 3 orang nara sumber, yakni Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO(KNIU) Dr. Itje Chodidjah. MA
Corporate Responsibility Director L'Oreal Indonesia Fikri Alhabsie, Wellyzar Sjamsuridzal PhD dan Prof. Dr. Fatma Sri WahyuniS. Si, Apt Pemenang FWIS Indonesia 2006 yang oleh dipandu moderator, Corporate Responsibility Manager, L’Oreal Indonesia Zeva Aulia Sudana.
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Dr. Itje Chodidjah. MA mengatakan, kami dari KNIU mendukung program yang diadakan oleh L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2023 ini karena KNIU telah bekerjasama sejak 20 tahun lalu.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mengajak peran serta perempuan untuk melakukan penelitian dibidang saend dalam rangka memberikan kontribusi pada perbaikan kehidupan perempuan.
Katanya, penelitian tersebut bukan hanya sekedar penelitian akademik, namun penelitian yang mengarah pada perbaikan kehidupan manusia.
"Tanpa adanya penelitian, maka Ilmu pengetahuan tidak akan mengalami kemajuan sedangkan kemajuan
ilmu pengetahuan bertujuan untuk menunjang kehidupan manusia dimasa mendatang," sebutnya.
Kami dari KNIU selalu setia mendampingi program L'Oreal UNESCO, dalam rangka melaksanakan penelitian dan menggerakkan jejaring bagi perempuan peneliti di seluruh Indonesia yang nantinya diarahkan dan diharapkan bisa menjadi peneliti di forum dunia.
Ditempat yang sama, Prof Fatma Sri Wahyuni menyebutkan, keberhasilannya menjadi satu dari dua orang penerima program beasiswa L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2006, berkat tekun melakukan penelitian dan adanya rasa optimisme.
"Proposal penelitian yang diajukannya tentang penggunaan bumbu masak, asam kandis sebagai obat anti kanker," kata Dekan Fakultas Farmasi Unand itu.
Penelitian harus original, kebaruan dan menjadi poin tinggi dalam penilaian dan bermanfaat bagi orang banyak.
Ia juga berharap, sosialisasi yang dipercayakan kepada Unand Tahun 2023 ini, bertujuan untuk menginformasikan dan menjaring semakin banyak para peneliti mendaftar untuk memperebutkan dana penelitian secara bersaing sesama peneliti perempuan di Indonesia.
Dengan mendapatkan Reward
penelitian yang luar biasa Tahun 2006 itu, Fatma mengharapkan dapat memotifasi para peneliti lain agar lebih bersemangat untuk melakukan penelitian.
Sosialisasi L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2023 yang berlangsung di Unand, selain diikuti peneliti perempuan Unand, juga peneliti perempuan di luar Propinsi Sumatera Barat secara daring dan luring.(RDz)