![]() |
. |
Pesisir Selatan, fajarsumbar.com - Sedikitnya, 20 orang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
Universitas Ekasakti (UNES), peduli terhadap masyarakat Nagari Tuik IV Koto Mudiek Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan."Kepedulian tersebut diujudkan dengan mengadakan berbagai kegiatan pelatihan," ujar Ketua Tim Pelaksana DR. Ir. Murnita, M.P diruang kerjanya Fakultas Pertanian UNES, Jum’at (18/08/2023).
"Kegiatan ini, menggunakan anggaran Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kemendikbudristek RI tahun anggaran 2023," imbuhnya.
Tim dalam pelaksanaan kegiatan itu, terdiri dari Ketua DR. Ir. Murnita, M.P dengan anggota DR. Ir. Afrijon, M.P dari Universitas Tamansiswa dan Ir. Gusriati, M.Si dari UNES.
Untuk pelaksana dilapangan berjumlah 20 orang mahasiswa yang berasal dari Fakultas Pertanian Unes sebanyak 16 orang mahasiswa Pertanian dari Prodi Agroteknologi, 12 orang Prodi THP, 2 orang, Prodi Agribisnis, Fakultas Teknik dan Perencanaan 2 orang dari Prodi Teknik Mesin, Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi 2 orang.
Mahasiswa berperan aktif dalam memberikan solusi atas permasalahan mitra dalam kurun waktu selama 40 hari dilapangan dengan konsep “bekerja bersama masyarakat” sebagai pengganti konsep “ bekerja untuk masyarakat”
Pelaksanaan KKN PPM yang berlangsung di Nagari Tuik IV Koto Mudiek Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan itu, mahasiswa berperan aktif dalam memberikan solusi atas permasalahan mitra dalam kurun waktu 40 hari.
Program ini kata DR. Murnita bertujuan untuk meningkatkan kepedulian mahasiswsa kepada masyarakat.
Tema yang diusung dalam transfer teknologi ini “Pelatihan pembuatan pupuk organik dari feses sapi dan pembuatan pakan ternak (Silase) dari jerami jagung yang merupakan bagian dari program KKN PPM, yaitu sistem integrasi tanaman jagung hibrida dengan ternak sapi menuju pertanian berkelanjutan.
Dikatakan sasaran utama yang menjadi target program kegiatan adalah peternak sesuai dengan tema yang diangkat dalam pelatihan, usaha tani jagung mempunyai output sampingan yang belum dimanfaatkan secara optimal yakni jerami jagung, yang dapat dijadikan bahan organik dan pakan ternak.
"Pakan ternak yang diawetkan dari jerami jagung dapat digunakan untuk pakan sapi. Peternak sapi menghasilkan kotoran ternak yang dapat dijadikan pupuk organik untuk tanaman jagung. Keduanya dapat diintegrasikan satu sama lain," kata Murnita.(Hms/Unes)