Dukung Merdeka Belajar, Dinas PKP2LH Latih Siswa SMA 1 Sawahlunto Mengolah Sampah -->

Iklan Atas

Dukung Merdeka Belajar, Dinas PKP2LH Latih Siswa SMA 1 Sawahlunto Mengolah Sampah

Jumat, 04 Agustus 2023
Andri Maha Putra saat memberikan penyuluhan di aula SMA 1 Sawahlunto.


Sawahlunto, fajarsumbar.com - Tim dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kota Sawahlunto yang terdiri dari pejabat fungsional Andri Maha Putra, Adrian dan penelaah dampak lingkungan Uttiya Annissa lakukan kegiatan penyuluhan teknis praktek pembuatan kompos di sekolah bagi siswa bertempat di aula SMA 1 Sawahlunto, Rabu (2/8/2023).


Kegiatan ini adalah bentuk dukungan dari instansi lingkungan hidup terhadap penguatan kapasitas siswa sekolah dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar. Materi pembelajaran oleh tim Dinas PKP2LH yang diberikan antara lain adalah tentang jakstrada pengelolaan sampah Kota Sawahlunto, bentuk kegiatan pengurangan sampah, pengomposan dari sampah organik dan ecobrick dari sampah non organik. 


Lebih lanjut disampaikan Andri pada sesi pembelajaran teori, bagi Dinas lingkungan hidup konsep merdeka belajar mewujudkan profil pelajar pancasila ini terkait pengelolaan sampah sangat didukung penerapannya secara berkelanjutan. Karena dengan dilatihnya siswa dalam mengolah sampah menjadi kompos itu akan membantu kota ini lebih bersih lagi serta menciptakan kesadaran generasi muda usia sekolah untuk mengelola sampah dari sumbernya. 


"Kami isi pengetahuan siswa dengan mengenalkan apa itu jenis-jenis sampah, bagaimana memilah sampah, wadah apa yang bisa dimanfaatkan jika sampah telah dipilah, serta penjelasan mengenai Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah," sebut Andri. 


Hasil akhir yang akan dipetik nanti dari kegiatan ini adalah supaya siswa bisa terlahir sebagai SDM yang unggul setelah belajar menggunakan kurikulum merdeka belajar ini dimana kemampuan IQ, EQ dan SQ dikombinasikan dalam sebuah metode pembelajaran yang mengedepankan sistem pembelajaran yang efektif, menyenangkan dan tanpa paksaan atas pilihan siswa itu sendiri. 


"Keunggulan lainnya yaitu siswa bisa secara mandiri nantinya membuat kompos di rumahnya sehingga persoalan timbulan sampah Kota Sawahlunto di hulu juga akan ikut teratasi secara tersistem," sambungnya. 


Pada sesi praktek, tim Dinas PKP2LH mendemonstrasikan cara pembuatan kompos dari bahan organik kepada seluruh siswa. Pada sesi praktek ini tim dibantu oleh anggota pramuka saka kalpataru SMAN 1 Sawahlunto. 


Siswa ditunjukkan cara mengaktivasi EM4 yang akan dijadikan starter bahan kompos kemudian diberikan keterampilan mencampur bahan kompos dengan komposisi perbandingan tertentu antara sampah organik, kotoran sapi serta sekam/absorben organiknya.


Di akhir kegiatan, salah seorang guru penggerak profil pelajar pancasila menyampaikan terima kasih atas praktikum yang langsung dipandu oleh tim Dinas PKP2LH. 


Ini tidak hanya akan menjadi tambahan kompetensi bagi siswa saja, tapi praktikum pengolahan kompos ini juga menambah wawasan kami guru tentang teori-teori mengenai pengelolaan sampah kota dan mengetahui lebih dalam tentang pentingnya partisipasi kita masyarakat dalam mengurangi sampah dari rumah supaya TPA sampah kayu gadang tidak cepat penuh," ujar seorang guru tersebut. 


Sementara itu dihubungi melalui telpon selulernya, Adrius Putra Kepala Dinas PKP2LH menyampaikan bahwa saat ini Dinas yang ia pimpin tersebut memang sedang giat-giatnya kampanye pengurangan sampah ditingkat masyarakat, jadi jika ada sekolah, desa, kelurahan dan kecamatan yang ingin lebih jauh mengetahui pengelolaan sampah skala kota dan skala kawasan maka ada tim kerja penyuluhan persampahan tersebut yang akan langsung turun menjelaskan ke masyarakat penghasil sampah. 



"Kami berharap kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dari rumah tangga meningkat. Dan terkait membangun kesadaran pelajar dalam mengelola sampah dapat dimasukkan kedalam kurikulum muatan lokal perubahan iklim yang baru saja dilaunching oleh Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto karena salah satu aksi mitigasi perubahan iklim adalah aksi mengenai pengelolaan sampah," tutup Adrius mengakhiri pembicaraan diteleponnya. (ton)