![]() |
Jokowi bertemu Ketua Parlemen Vietnam |
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan dari Ketua Parlemen Vietnam, Vuong Dinh Hue, beserta delegasinya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 7 Agustus 2023. Dalam pidato pembukanya, Jokowi sekali lagi menekankan peran penting parlemen sebagai cerminan dari keterwakilan rakyat.
"Bapak Presiden menegaskan kembali bahwa parlemen merupakan gambaran dari suara rakyat dan rakyat sendiri merupakan fokus utama kerja ASEAN, sebagaimana tercermin dalam Piagam ASEAN," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya setelah mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut.
Retno menjelaskan bahwa ada empat pokok pembahasan yang dibicarakan antara Jokowi dan Ketua Parlemen Vietnam. Pertama, terkait perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
"Bapak Presiden menyampaikan bahwa negosiasi telah selesai, perjanjian telah ditandatangani, dan saatnya bagi perjanjian ini untuk diratifikasi. Karena itu, Bapak Presiden memohon dukungan dari parlemen untuk proses ratifikasi," tambahnya.
Isu kedua yang dibahas oleh Jokowi, menurut Retno, adalah perdagangan dan investasi. Retno menjelaskan bahwa hubungan perdagangan antara Indonesia dan Vietnam sangat positif, terlihat dari nilai perdagangan bilateral yang mencapai USD 14,2 miliar pada tahun sebelumnya.
"Kedua belah pihak meyakini bahwa target USD 15 miliar akan tercapai, mengingat target ini ditetapkan pada tahun 2028. Bapak Presiden juga mengusulkan agar hambatan-hambatan perdagangan, termasuk hambatan non-tarif, dapat diatasi, terutama untuk produk farmasi dan gula dari Indonesia. Mengenai investasi, pihak Vietnam menegaskan komitmennya untuk terus memperbaiki lingkungan investasi di Vietnam," ungkapnya.
Retno juga mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Presiden membahas tentang energi terbarukan. Jokowi menggarisbawahi pentingnya peran parlemen dalam mempercepat transisi energi yang diupayakan oleh pemerintah.
"Sementara terkait ASEAN, Vietnam secara tegas menyatakan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Indonesia," kata Retno.(des)