![]() |
Fakta Longspan LRT Jabodebek Dinilai Salah Desain. |
Jakarta - Lengkungan Bentang Panjang (Longspan) Lintasan Rel Terpadu (LRT) Jabodebek yang sebelumnya menuai kontroversi karena dituduh salah desain, kini telah menemukan solusi terbaru untuk mengatasi masalah tersebut.
PT Adhi Karya Tbk, kontraktor LRT tersebut, mendapat kritik karena dianggap tidak teliti dalam pengecekan kemiringan rel setelah longspan dibangun, terutama di daerah Kuningan, Jakarta Selatan.
Namun, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan tegas menyatakan bahwa isu tentang salah desain longspan telah diatasi. Berdasarkan pantauan, perdebatan terkait hal tersebut telah mereda.
Berikut adalah fakta-fakta terkait longspan LRT Jabodebek yang sebelumnya dianggap salah desain dan solusi yang telah ditemukan:
1. Perancang Longspan LRT Jabodebek
Proyek LRT Jabodebek melibatkan tiga konsultan desain, termasuk dari Perancis, yaitu Systra. Namun, untuk mempercepat proyek tersebut, pemerintah memberikan tanggung jawab kepada Arvila Delitriana, seorang konsultan Indonesia lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Arvila mengatakan bahwa awalnya ada tiga opsi desain yang semuanya memanfaatkan tiang atau pier di tengah lengkungan. Namun, ia juga mencoba mengusulkan opsi keempat tanpa pier di tengah lengkungan, yang tidak disambut baik oleh konsultan asal Jepang. Akhirnya, dengan perhitungan yang matang, Arvila berhasil meyakinkan bahwa bentangan tanpa tiang di tengah adalah solusi yang memungkinkan.
2. Beragam Opsi Desain LRT Jabodebek
Melalui perusahaan konsultan PT Cipta Graha Abadi, Arvila mengembangkan berbagai opsi desain berdasarkan perhitungan yang sudah ada. Meskipun awalnya semua opsi memanfaatkan tiang di tengah lengkungan, Arvila berpendapat bahwa ini tidak cocok dengan kondisi di bawah jembatan, di mana terdapat dua ruas jalan yang saling berhimpitan. Ia berhasil meyakinkan bahwa desain tanpa tiang di tengah adalah solusi yang layak dan aman.
3. Klarifikasi Menhub tentang Desain LRT Jabodebek
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan klarifikasi bahwa desain longspan LRT Jabodebek bukanlah kesalahan, melainkan solusi yang memungkinkan dengan kondisi wilayah tersebut. Menhub juga mengakui bahwa desain tersebut memiliki hambatan, tetapi tim arsitek dan engineer berhasil menemukan solusi yang sesuai.
4. Ketentuan Saat Melaju di Longspan Gatsu-Kuningan
Menhub memberikan sejumlah ketentuan bagi LRT Jabodebek yang melintasi longspan Gatsu-Kuningan, termasuk keamanan, keamanan, dan ketepatan waktu. Meskipun dengan kecepatan rendah, ketepatan waktu harus dijaga dengan cermat.
5. Permasalahan Desain Telah Diatasi
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa isu seputar desain longspan LRT Jabodebek telah diatasi sepenuhnya. Konstruksi longspan tersebut telah dikonfirmasi sesuai dengan karakteristik lahan dan telah diuji oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga menegaskan bahwa longspan LRT Jabodebek tersebut aman untuk dilalui.
Dengan berbagai upaya dan perhitungan matang, permasalahan mengenai desain longspan LRT Jabodebek telah dibereskan, menunjukkan komitmen untuk menghadirkan infrastruktur transportasi yang aman dan efisien bagi masyarakat Jabodebek.(BY)