![]() |
ilustrasi |
Jakarta - Mitos yang menyatakan bahwa makan telur bisa menyebabkan kolesterol tinggi masih sering mempengaruhi beberapa orang, membuat mereka enggan mengonsumsi telur karena takut akan dampaknya pada kadar kolesterol. Namun, apakah benar makan telur bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh?
Menurut dokter spesialis gizi, Inge Permadhi, sebenarnya tubuh manusia tetap membutuhkan kolesterol. Kolesterol adalah molekul struktural yang penting untuk setiap membran sel dan berperan dalam pembentukan hormon steroid seperti testosteron, estrogen, dan kortisol.
Namun, kolesterol memang bisa menjadi masalah jika berada dalam kadar berlebihan. Hal ini menjadi alasan beberapa orang takut mengonsumsi telur.
Terkait mitos makan telur dan kolesterol tinggi, sebenarnya tidak dapat disimpulkan secara mutlak apakah hal itu benar atau salah. Beberapa penelitian bahkan menghasilkan hasil yang berbeda satu sama lain.
Menurut laporan dari Healthline, ada perbedaan penemuan tentang bagaimana konsumsi telur memengaruhi kolesterol dan risiko penyakit jantung secara keseluruhan.
Sejumlah studi menemukan bahwa makan telur tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk risiko kolesterol tinggi. Bahkan, studi lain menunjukkan bahwa mengonsumsi 6-12 butir telur per minggu tidak memiliki dampak negatif pada kadar kolesterol total pada orang dengan diabetes.
Namun, tetap diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hubungan antara asupan telur dan kadar kolesterol dalam darah.
Lantas, berapa butir telur per hari yang aman dikonsumsi?
Telur mengandung kadar kolesterol yang cukup signifikan, terutama pada kuning telurnya. Satu kuning telur biasanya mengandung sekitar 200 mg/dL kolesterol. Namun, batas asupan kolesterol harian dapat bervariasi pada masing-masing individu.
Orang dengan kondisi hiperkolesterol perlu membatasi asupan kolesterol, termasuk dari telur, hingga kurang dari 200 mg/dL. Sedangkan pada orang dengan kadar kolesterol normal, asupan kolesterol harian yang disarankan adalah tidak lebih dari 300 mg/dL.
Dengan demikian, sebenarnya konsumsi satu butir telur per hari dapat dianggap aman. Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak ada asupan kolesterol dari sumber lain dalam sehari yang sama.
Misalnya, jika Anda mengonsumsi satu butir telur dalam sehari, pastikan tidak juga mengonsumsi makanan lain yang tinggi kolesterol, seperti daging merah atau makanan berlemak.
"Jika sudah mengonsumsi sumber kolesterol lain seperti daging, lemak, atau kulit ayam yang juga mengandung kolesterol, berarti asupan kolesterolnya menjadi lebih dari 200 mg/dL," jelas Inge.
Jadi, konsumsi telur dalam batas wajar dan bijaksana adalah kunci untuk menjaga kadar kolesterol tetap terkontrol. Mitos makan telur bisa bikin kolesterol tinggi sebenarnya tidak dapat dipastikan sepenuhnya, tetapi penting untuk tetap menjaga pola makan sehat dan seimbang guna menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. (dj)